SUARA CIREBON – Akhiri Debat Publik Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar), pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Kang Dedi Mulyadi atau KDM – Erwan Setiawan, ungkap strategi untuk mengurangi kemiskinan.
Dalam debat publik ketiga atau pamungkas yang digelar di Ciawi, Kabupaten Bogor, Sabtu malam 23 November 2024, KDM ungkap keprihatinan soal angka kemiskinan di Jabar.
Selama ini, angka kemiskinan di Jabar mencapai 17 persen. Ini di atas rata-rata nasional di tiap provinsi yang berada di kisaran 10 persen.
“Tingginya angka kemiskinan di Jabar ini pekerjaan rumah besar bagi siapapun yang menjadi pemimpin daerah dan para pemangku kepentingan,” tutur mantan Bupati Purwakarta tersebut.
Paslon nomor 4 Dermawan mengungkapkan strategi yang menjadi kunci sukses untuk bisa mengurangi dan memberantas kemiskinan di Jabar jika terpilih sebagai Gubernur dan Wagub Jabar.
“Perlu ada pembenahan infrastruktur secara signifikan.Misalnya infrastrktur transportasi. Mesti dioptimalkan jalan-jalan penghubung dari desa ke kota atau ke wilayah pusat ekonomi,” tutur KDM.
Harus dibukia akses transportasi yang representatif untuk memudahkan arus barang dan mobilitas warga. Dari desa ke kota, maupun penghubung antar pusat-pusat pertumbuhan atau dari kota ke kota seperti akses Bandung ke wilayah Cianjur.
“Juga harus dibuka akses di wilayah pelosok ke pusat-pusat pertumbuhan. Kita akan buka akses transportasi di wilayah pesisir selatan. Namun tetap mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan,” tutur KDM.
Paslon nomor urut 4 ini juga mengungkapkan perlunya penguatan birokrasi yang berbasis informasi di tiap daerah.
Hal ini sangat penting agar para pejabat atau pemegang otoritas, dalam mengambil keputusan, berdasarkan informasi yang ada di tiap daerah.
“Birokrasi berbasis informasi ini agar keputusan tidak salah dan tepat sasaran. Kebijakan akan berbasis pada potensi di daerah tersebut. Birokrasi tidak keliru menentukan kebijakan untuk mengangkat peluang ekonomi, terutama di wilayah pelosok yang potensinya antara satu dengan lainnya berbeda-beda,” tutur KDM.
Dedi Mulyadi juga mengungkapkan peran Pemerintah Provinsi dalam melakukan akselerasi pembangunan terutama di wilayah pelosok dan terisolir.
“Ada alokasi anggaran dari Pemprov yang lebih besar untuk membuka daerah yang terisolasi. Bisa melalui dana desa yang bersumber dari provinsi,” tuturnya.
Bantuan alokasid ana dari Pemprov Jabar ini, terutama diprioritaskan untuk membangun infrastruktur untuk membuka keterisolasian daerah pelosok.
“Fokus bantuan ialah pada infrastruktur yang membuka wilayah yang terisolasi agar memiliki akses ke wilayah lain yang pertumbuhan ekonominya lebih dinamis,” tutur KDM.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.