SUARA CIREBON – Kemenangan pasangan Lucky Hakim – Syaefudin dalam Pemilihan Bupati atau Pilbup Indramayu ternyata masih pincang.
Setelah kemungkinan besar dipastikan keluar sebagai pemenang dalam Pilbup Indramayu, pasangan Lucky Sae masih harus menghadapi pekerjaan politik yang tak kalah berat.
Lucky Sae tampaknya masih harus berkeringat, terutama begitu pada bulan Februari 2025 mendatang resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Indramayu Periode 2024-2029.
Medan pertarungan di tingkat grassroot atau elektoral memang sudah usai dengan kemenangan telak Lucky Sae dengan kisaran 68 persen.
Namun medan pertarungan politik lain bakal menunggu, dan menjadi pekerjaan politik yang tidak ringan bagi Lucky maupun Syaefudin.
Ialah medan pertarungan politik di tingkat legislatif. Pasangan Lucky Sae, hanya meimiliki kekuatan 5 kursi dari 50 kursi di DPRD Indramayu.
Hanya dengan kekuatan 1/10, mampukan Lucky Sae mengkonsolidasikan kekuatan politik di parlementer, di DPRD setempat.
Lucky Hakim yang juga Ketua Nasdem Indramayu, hanya memiliki modal 2 kursi di DPRD. Lalu sekondan politiknya, PKS hanya memiliki 3 kursi.
Sosok Syaefudin sendiri, kendati mantan Ketua Golkar Indramayu, hari ini, secara formal sudah bukan lagi merepresentasikan Golkar karena telah diberhentikan sejak memilih maju dalam pilbup di luar rekomendasi partai asalnya.
Lucky Sae akan menghadapi 45 anggota dewan yang selama ini terkonfigurasikan ke dalam pasangan Bambang Hermanto – Kasan Basari yang diusung koalisi Golkar dan Gerindra dengan kekuatan 20 kursi.
Berikutnya, ialah kekuatan legislatif pasangan Nina Agustina – Tobroni yang diusung koalisi besar PDIP, PKB, Perindo dan Demokrat 25 kursi yang menjadi mayoritas.
Hanya dengan 5 kursi, Lucky Hakim dan Syaefudin harus ‘berkeringat’ melakukan kerja-kerja politik mengkonsolodasikan kekuatan di medan parlemen (DPRD).
Setelah hajat politik elektoral, dinamika politik akan lebih banyak terdapat di lingkup legislatif yang secara konstitusional memiliki peran dalam setiap penentuan kebijakan, terutama soal proyeksi dan alokasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Berikut konfigurasi kekuatan kursi di DPRD Indramayu untuk Periode 2024-2029 :
- Golkar 14 kursi
- PDIP 12 kursi
- PKB 10 kursi
- Gerindra 6 kursi
- PKS 3 kursi
- Demokrat 2 kursi
- Nasdem 2 kursi
- Perindo 1 kursi.
“Medan parlemen ini akan menjadi kendala politik bagi pasangan Lucky Sae,” tutur pengamat politik Indramayu, KH Amsori.
Sepertinya Lucky akan lebih mengandalkan Syaefudin yang pernah menjadi Ketua DPRD untuk melakukan konsolidasi kekuatannya di parlemen.
“Jika begitu, Udin kemungkinan akan memulainya melalui Golkar, yang dulu menjadi partainya. Tapi ini tidak akan mudah mengingat dinamika di internal Golkar Indramayu yang tak kalah pejal. Kita tunggu apa yang akan terjadi,” tutur Amsori.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.