SUARA CIREBON – UIN Siber Cirebon melakukan monitoring dan evaluasi program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) untuk mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dari berbagai daerah di Jawa Timur, Kamis, 5 Desember 2024.
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Siber Cirebon, Dr Budi Manfaat MSi menjelaskan, penting membangun interaksi meskipun pembelajaran dilakukan secara daring.
Menurutnya, teknologi seperti Learning Management System (LMS) memungkinkan peserta dan tutor untuk tetap merasa dekat.
“Walaupun geografis memisahkan, teknologi memungkinkan kita untuk tetap terhubung. Interaksi yang bermakna adalah kunci menjaga kualitas pembelajaran sekaligus membangun rasa keterhubungan,” ujarnya.
Menurut Budi, dunia pendidikan menghadapi tantangan di era kecerdasan buatan (AI). Dimana teknologi semakin canggih, namun peran guru tetap tak tergantikan, terutama dalam membimbing dengan cinta, memberikan keteladanan, dan mendidik karakter manusia.
“Pendidikan tidak hanya mencetak individu kompeten, tetapi juga berkarakter. Proses ini membutuhkan kesungguhan, bukan jalan instan,” tambahnya.
Ditegaskan Budi, pendidikan sejati adalah tentang membangun jiwa manusia melalui proses yang penuh nilai dan makna.
“Teknologi adalah alat, tetapi nilai-nilai luhur adalah jiwa pendidikan. Mari kita maksimalkan teknologi tanpa mengesampingkan esensi pendidikan,” ujarnya.
Asisten Ahli Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Siber Cirebon, M Sa’i MPd menjelaskan, Guru PAI memiliki peran strategis di tengah tantangan moral dan sosial, seperti meningkatnya kasus tawuran, pergaulan bebas, dan krisis nilai spiritual di kalangan generasi muda.
“Guru PAI adalah benteng utama dalam menanamkan nilai-nilai luhur Islam. Mereka bukan sekadar pengajar, tetapi pembimbing spiritual dan teladan hidup bagi siswa,” tegasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.