SUARA CIREBON – Sedikitnya ada 6 oleh-oleh khas Kuningan yang direkomendasikan untuk Anda beli ketika berkunjung ke kota kuda ini.
Kabupaten Kuningan, selain memiliki kuliner khas yang menggugah selera, juga terkenal dengan berbagai oleh-oleh yang menjadi favorit para wisatawan.
Setiap oleh-oleh khas Kuningan memiliki cerita sejarah, keunikan, dan cara pembuatan yang menunjukkan kekayaan budaya masyarakat setempat.
Berikut ini beberapa oleh-oleh khas Kuningan yang wajib dibawa pulang.
- Jeniper (Jeruk Nipis Peras)
Sejarah:
Jeniper mulai dikenal sebagai oleh-oleh khas Kuningan pada tahun 1990-an. Produk ini lahir dari inovasi masyarakat setempat yang memanfaatkan melimpahnya jeruk nipis sebagai minuman segar.
Cara Pembuatan:
Bahan: Jeruk nipis segar, gula, dan air.
Proses:
Jeruk nipis diperas untuk diambil sarinya.
Sari jeruk dicampur dengan gula dan air, lalu dimasak hingga mendidih.
Setelah dingin, minuman dikemas dalam botol untuk menjaga kesegarannya.
Tempat Membeli:
Jeniper dapat ditemukan di toko oleh-oleh sepanjang Jalan Raya Kuningan atau di pusat oleh-oleh seperti Toko Jeniper H. Nana.
- Opak Bakar
Sejarah:
Opak bakar merupakan camilan tradisional yang sudah ada sejak zaman nenek moyang masyarakat Sunda. Di Kuningan, opak menjadi salah satu oleh-oleh favorit karena rasanya yang gurih dan cara penyajiannya yang unik.
Cara Pembuatan:
Bahan: Tepung ketan, santan, dan garam.
Proses:
Tepung ketan dicampur dengan santan dan garam hingga membentuk adonan.
Adonan dipipihkan lalu dijemur hingga kering.
Setelah kering, opak dibakar di atas arang hingga matang dan beraroma harum.
Tempat Membeli:
Opak bakar dapat dibeli di Desa Cibulan atau di Pasar Kramatmulya, Kuningan.
- Tape Ketan
Sejarah:
Tape ketan adalah makanan tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi di Kuningan. Awalnya, tape ini dibuat untuk acara adat atau syukuran, tetapi kini menjadi oleh-oleh populer.
Cara Pembuatan:
Bahan: Beras ketan, ragi tape, dan daun pisang.
Proses:
Beras ketan dicuci bersih, direndam, lalu dikukus hingga matang.
Setelah dingin, ketan dicampur dengan ragi tape.
Ketan dibungkus dengan daun pisang dan difermentasi selama 2-3 hari hingga menghasilkan rasa manis dan sedikit asam.
Tempat Membeli:
Tape ketan banyak dijual di Toko Oleh-Oleh khas Kuningan seperti di Desa Cilimus atau kawasan Linggarjati.
- Peuyeum Kuningan
Sejarah:
Peuyeum atau tape singkong khas Kuningan memiliki rasa yang lebih manis dibandingkan peuyeum dari daerah lain. Makanan ini telah menjadi ikon Kuningan sejak zaman kolonial Belanda.
Cara Pembuatan:
Bahan: Singkong dan ragi tape.
Proses:
Singkong dikupas, dicuci, dan dikukus hingga matang.
Setelah dingin, singkong diberi ragi tape.
Singkong difermentasi selama 2-3 hari hingga empuk dan manis
Tempat Membeli:
Peuyeum khas Kuningan dapat ditemukan di Pasar Baru Kuningan atau kios-kios di sepanjang Jalan Raya Kadugede.
- Keripik Gadung
Sejarah:
Keripik gadung merupakan camilan unik khas Kuningan yang berbahan dasar umbi gadung. Dahulu, gadung hanya dikonsumsi oleh masyarakat desa sebagai makanan pengganti beras, namun kini diolah menjadi keripik renyah yang digemari banyak orang.
Cara Pembuatan:
Bahan: Umbi gadung, garam, dan minyak goreng.
Proses:
Umbi gadung dikupas, direndam dalam air garam untuk menghilangkan racunnya.
Setelah itu, gadung diiris tipis-tipis dan dijemur hingga kering.
Irisan gadung digoreng hingga renyah.
Tempat Membeli:
Keripik gadung dapat ditemukan di kios oleh-oleh di Desa Pancalang atau di Pasar Sindangbarang.
- Batok Kerupuk
Sejarah:
Batok kerupuk adalah kerupuk khas Kuningan berbentuk setengah bulatan menyerupai batok kelapa. Makanan ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu dan menjadi salah satu camilan favorit keluarga.
Cara Pembuatan:
Bahan: Tepung tapioka, bawang putih, dan garam.
Proses:
Tepung tapioka dicampur dengan bawang putih dan garam hingga menjadi adonan.
Adonan dibentuk setengah lingkaran, direbus, lalu dijemur hingga kering.
Kerupuk digoreng hingga mengembang dan renyah.
Tempat Membeli:
Batok kerupuk banyak dijual di toko oleh-oleh di kawasan Cigugur dan Cilimus.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.