SUARA CIREBON – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tematik Perempuan dan Anak tahun 2025 di salah satu hotel di kawasa Kedawung, Selasa, 7 Januari 2025.
Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, mengatakan, musrenbang tersebut digelar untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026. Menurutnya, musrenbang tematik bertujuan untuk bisa lebih memberikan perhatian dan perlindungan terhadap anak-anak di Kabupaten Cirebon.
Begitupun dengan perempuan, musrenbang tematik ini membuat akses ekonomi, pemberdayaan dan lainnya akan lebih diperhatikan oleh pemerintah daerah. Terlebih, di Kabupaten Cirebon banyak perempuan yang menjadi kepala keluarga.
“Itu berarti akses ekonominya itu harus dimudahkan, pelatihan untuk menjadi lebih berdaya itu juga harus menjadi perhatian,” kata Wahyu.
Menurut Wahyu, ada beberapa poin dalam gelaran musrenbang tematik tersebut, mulai dari penanganan untuk perempuan, anak, hingga disabilitas dan lansia. Pasalnya, ke depan pihaknya juga akan menggelar musrenbang tematik untuk disabilitas dan lansia.
“Kita pertimbangkan membuat musrenbang tematik ini karena kalau terkait dengan pembangunan infrastruktur dan sejenisnya, itu sudah sering dilakukan dan itu menjadi perhatian pokok bersama,” paparnya.
Wahyu menjelaskan, musrenbang tematik ini merupakan wujud perencanaan pembangunan dengan pendekatan pembangunan inklusif yang mengikutsertakan semua orang dengan perbedaan berbagai latar belakang, karakteristik, kemampuan, serta kondisi setiap individu.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan bisa memastikan perencanaan pembangunan daerah dalam memperhatikan perspektif gender dan hak-hak anak.
Ia menegaskan, musrenbang tematik ini merupakan momentum yang sangat strategis dalam upaya membangun keterpaduan dan sinergitas, baik antar wilayah kecamatan, pemangku kepentingan maupun antar perangkat daerah.
Musrenbang tersebut merupakan komitmen bersama dalam upaya melakukan proses dan tahapan perencanaan yang memperhatikan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.
Wahyu menambahkan, musrenbang tematik perempuan dan anak ini merupakan bentuk pendekatan bottom up planning yang dilaksanakan dalam rangka menyerap aspirasi dan kebutuhan terhadap program pembangunan yang ramah perempuan dan anak.
“Dengan demikian, pemenuhan hak-hak perempuan dan anak dapat terlindungi dan terpenuhi,” ungkapnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.