SUARA CIREBON – Penjabat (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya, menitipkan sejumlah persoalan yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) untuk diselesaikan Pemerintah Kabupaten Cirebon di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Cirebon definitif.
Wahyu menekankan, sejumlah persoalan yang masih PR tersebut, harus mendapatkan penanganan secara berkelanjutan seperti masalah kemiskinan, stunting, sampah, infrastruktur dan lainnya.
“Meskipun masih banyak pekerjaan rumah, tetapi ada sebagian persoalan di Kabupaten Cirebon yang sudah mulai terselesaikan,” ujar Wahyu Mijaya, sehari jelang pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Cirebon terpilih, H Imron-H Agus Kurniawan Budiman, Rabu, 19 Februari 2025.
Menurut Wahyu, sebagian persoalan yang sudah diselesaikan di antaranya, penurunan angka pengangguran dan stunting. Sesuai data sementara, angka stunting dari sisi perlindungan bayi mengalami penuruan di angka 5,4 persen, yakni dari 12.300 kasus, turun menjadi 8.300.
“Kalau secara SSGI (Survei Status Gizi Indonesia, red), target secara nasional kita di angka 14 persen,” kata Wahyu.
Di sisi lain, lanjut Wahyu, tingkat kemiskinan Kabupaten Cirebon masih berada di angka lima besar daerah termiskin di Jawa Barat. Sehingga, menurut dia, butuh kolaborasi semua pihak untuk mengatasi hal itu. Dimana, angka kemiskinan di Kabupaten Cirebon masih di posisi 11 persen. Angka tersebut diakuinya masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan daerah lainnya di Jawa Barat.
“Ini menjadi PR kita ke depan, bagaimana menumbuhkan tingkat perekonomian, bagaimana terus mengoptimalkan berbagai potensi yang ada di Kabupaten Cirebon. Sehingga harus terus ditindaklanjuti,” tegasnya.
Sementara untuk infrastrukur, kondisi jalan mantap di Kabupaten Cirebon mencapai 84,91 persen dari total panjang jalan 1.240 Kilometer. Sisanya, menurut dia, akan menjadi konsens pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Cirebon definitif. Jumlah tersebut belum ditambah dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) perumahan-perumahan yang akan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Cirebon.
“Berarti harus dihitung ulang berapa potensi jalan yang harus kita urus di tahun-tahun mendatang. Ini juga harus tetap menjadi perhatian dari pemerintah,” paparnya.
Kemudian terkait permasalahan banjir yang sering melanda Kabupaten Cirebon, Wahyu menyebut sudah melakukan koordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung untuk normalisasi sungai-sungai yang ada di Kabupaten Cirebon. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kondisi bencana yang ada di Kabupaten Cirebon.
“Tapi saat ini belum bisa optimal, karena ini perlu waktu yang cukup panjang, karena normalisasi itu harus dilakukan sepanjang tahun supaya tampungan air yang ada di sungai bisa lebih banyak lagi,” tegasnya.
Selain itu, menurut Wahyu, perbaikan sejumlah pintu air dan tanggul penahan tanah (TPT) juga menjadi PR yang harus terus dilaksanakan ke depan.
Wahyu juga menyampaikan, permasalahan sampah yang tak kunjung terselesaikan, masih menjadi PR. Dengan kolaborasi semua pihak di saat kepemimpinannya, permasalahan sampah tersebut, mulai sedikit teratasi.
“Jumlah sampah kita 1.300 ton per hari, meskipun kita memiliki dua TPAS kita belum bisa mengelola sepenuhnya, hanya mampu 400 ton setiap harinya. Ini juga menjadi PR Bupati dan Wakil Bupati Cirebon definitif,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Bupati dan Wakil Bupati Cirebon terpilih, H Imron-H Agus Kurniawan Budiman akan dilantik langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, bersama para kepala daerah terpilih hasil Pilkada 2024 lainnya se-Indonesia, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025 hari ini.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.