SUARA CIREBON – Suasana berbeda terlihat di Masjid Agung Sang Cipta Rasa, yang berada di sebelah Alun-alun Sangkalabuana, Keraton Kasepuhan Cirebon.
Taman yang ada di luar pagar masjid tampak bersih dan tertata rapih. Pedagang kali lima (PKL) yang biasanya menutupi masjid sudah hilang.
Antara jalan dan pagar masjid (bangunan lama) dipasang pagar besi sehingga pedestarian yang ada steril dari para pedagang.
Kondisi itu terjadi setelah Satpol PP Kota Cirebon bersama pihak dari Keraton Kasepuhan melakukan penertiban di sekitar area Masjid Sang Cipta Rasa, beberapa hari lalu.
Tokoh masyarakat Kecamatan Lemahwungkuk, Subagja yang menjadi pelopor penataan Masjid Agung Sang Cipta Rasa, turun langsung meminta PKL pindah dari tempat tersebut.
“Atas seizin dari Keraton Kasepuhan dibantu Satpol PP, kami ikut membantu penertiban,” kata Bagja –sapaan akrab Subagja– kepada wartawan, Rabu, 12 Maret 2025.
Sebelum ditertibkan, imbuh Bagja, terdapat puluhan lapak PKL yang berjualan di area pagar luar masjid. Keberadaan PKL, menurut Bagja, menyebabkan suasana kumuh dan tak jarang bau sampai masuk ke dalam masjid.
“Kadang menganggu jemaah yang tengah beribadah di dalam masjid,” ujar anggota DPRD Kota Cirebon itu.
Menurut Subagja, banyak wisatawan berkunjung ke Masjid Agung Sang Cipta Rasa merasakan ketidaknyamanan tersebut. Estetika masjid peninggalan wali ini rusak karena banyaknya PKL.
“Banyak wisatawan yang datang dan melihat Masjid Sang Cipta Rasa. Kalau banyak PKL jadi terlihat kumuh,” ujarnya.
Untuk menghindari PKL kembali berdagang, pihaknya melakukan pemagaran di sekitar masjid. Bukan hanya itu, PKL pun sudah diberi imbauan untuk tidak perdagang di sekitar masjid.
“Alhamdulillah pagar ini dari Wali Kota Cirebon yang beberapa waktu lalu berkunjung ke Masjid Sang Cipta Rasa,” ujarnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.