SUARA CIREBON – Heboh pengadaan kartu ucapan Idulfitri nontender oleh Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Cirebon menuai sorotan anggota DPRD setempat.
Alokasi anggaran sebesar Rp102,9 juta untuk pencetakan kartu ucapan Idulfitri, dinilai tidak sejalan dengan semangat efisiensi yang tengah digalakkan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Cirebon, Rohayati mengatakan, sangat menyayangkan hal tersebut. Rohayati mengaku mengetahui informasi anggaran pengadaan kartu lebaran itu dari pemberitaan media cetak dan online.
“Saya sangat menyayangkan kalau benar ada anggaran sebesar itu (Rp102,9 juta) hanya untuk kartu ucapan. Padahal, hampir semua dinas saat ini diminta melakukan efisiensi anggaran,” ujar Rohayati, Rabu, 19 Maret 2025.
Ia menilai, alokasi anggaran hingga ratusan juta rupiah untuk pengadaan kartu ucapan tersebut, tidak tepat di tengah kondisi efensensi keuangan daerah. Ia pun mempertanyakan urgensi dari pengadaan kartu ucapan tersebut, terlebih dilakukan oleh Bagian Umum Setda.
“Semua dinas saat ini sedang mengalami pemangkasan anggaran. Tapi kenapa justru Setda mengalokasikan anggaran untuk hal yang tidak prioritas seperti ini?” tanya Bunda Iroh –sapaan akrabnya.
Meski belum berkomunikasi langsung dengan Sekda untuk mengonfirmasi kebenaran informasi itu, pihaknya menegaskan Komisi I DPRD tidak mendukung pengadaan yang dinilai tidak berdampak signifikan terhadap pelayanan publik.
“Kami akan dalami dan minta klarifikasi. Tapi intinya, saya sebagai Ketua Komisi I DPRD tidak mendukung anggaran seperti itu,” tegasnya.
Ia pun meminta pemerintah daerah untuk mengevaluasi rencana pengadaan kartu ucapan Idul Fitri tersebut.
Diberitakan sebelumnya, anggaran pencetakan kartu ucapan Idulfitri yang dialokasikan Pemerintah Kabupaten Cirebon menuai kritik dari netizen di media sosial. Kritik tersebut disampaikan netizen, lantaran anggaran yang dialokasikan untuk kartu ucapan Idulfitri dinilai terlalu besar.
Kritikan ini awalnya diungkap oleh akun Facebook Tochid Hidayah di grup Komunitas Orang Cirebon (KOCI) yang menyebar luas di medsos. Unggahan akun itu berisi tangkapan layar dari situs lpse.cirebonkab.go.id, yang menunjukkan informasi lelang dengan nama paket Belanja Cetak Kartu Ucapan Idulfitri senilai Rp102.987.350.
“Lurr.. pribe iki lur, jare presiden kon hemat anggaran, barang pemda kab Cirebon pemborosan anggaran, duit dibuang-buang lur.. (bagaimana ini saudara, presiden menyuruh hemat anggaran, sementara pemda kab cirebon pemborosan anggaran, duit dibuang-buang saudara..),” tulisnya dalam bahasa Cirebon.
“Gawe kartu ucapan selamat Idulfitri jeh sampe 100 juta. Jaman wis canggih jeh ya masih ana kartu ucapan bae. Tinggal ngucap nang ning WA bae kuh (Bikin kartu ucapan selamat Idulfitri kok nyampe Rp100 juta. Zaman sudah canggih kok, masih saja ada kartu ucapan aja. Tinggal mengucapkan lewat WA saja),” lanjutnya.
Unggahan ini langsung menarik perhatian banyak warganet yang turut mempertanyakan urgensi penggunaan anggaran tersebut. Beberapa di antaranya menilai bahwa dana tersebut seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan yang lebih penting, seperti perbaikan infrastruktur atau bantuan sosial bagi masyarakat kurang mampu.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.