SUARA CIREBON – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon menargetkan dapat mendatangkan sekitar 1,2 juta wisatawan ke Kabupaten Cirebon pada 2025 ini.
Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Abraham Mohammad, menjelaskan, realisasi kunjungan wisata di Kabupaten Cirebon selama tahun 2024, sebanyak 1,09 juta orang.
Menurut Abraham, mayoritas wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Cirebon berasal dari dalam negeri dengan persentase sekitar 75 persen, sedangkan 25 persen lainnya merupakan wisatawan mancanegara.
“Wisata religi menjadi daya tarik utama di Kabupaten Cirebon, dengan 313.816 kunjungan pada 2024,” kata Abraham, Kamis, 20 Maret 2025.
Ia optimistis target 1,2 juta wisatawan ke Kabupaten Cirebon pada 2025 ini tercapai, karena bakal didukung sejumlah program, di antaranya yang tengah dipersiapkan adalah program edu heritage dengan menjadikan Pabrik Gula (PG) Karangsuwung sebagai destinasi wisata sejarah dan edukasi bagi masyarakat.
Menurut Abraham, langkah ini untuk mengoptimalkan pemanfaatan warisan industri gula sebagai bagian dari pengembangan kebudayaan di daerah tersebut.
“PG Karangsuwung memiliki nilai sejarah tinggi, sehingga kami ingin mengembangkannya menjadi pusat edukasi sekaligus wisata heritage bagi masyarakat,” katanya.
Ia menjelaskan persiapan program ini sudah dibahas dalam audiensi antara Disbudpar Kabupaten Cirebon dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat (Jabar). Dalam waktu dekat kegiatan edu heritage di pabrik gula tersebut dapat segera dilaksanakan.
Abraham menyebut, PG Karangsuwung yang berlokasi di Desa Karangsuwung, Kecamatan Karangsembung, merupakan salah satu pabrik gula tertua di Cirebon yang didirikan pada 1867 oleh Hubertus Paulus Hoevernaar.
Hingga kini, kata dia, sisa mesin-mesin bersejarah, seperti Java Pomp buatan Machinefabriek Reineveldelfte tahun 1918, masih tersimpan. Sementara cerobong asapnya tetap berdiri kokoh dan menjadi ikon lokasi tersebut.
“Kami optimis program edu heritage ini dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam sejarah industri gula di Cirebon,” katanya.
Bupati Cirebon, H Imron menambahkan, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk melakukan kajian dan pemetaan terhadap empat pabrik gula bersejarah di Kabupaten Cirebon, termasuk PG Karangsuwung.
“Dengan pengkajian ini kami berharap ada konsep pengelolaan yang tepat agar bangunan bersejarah ini tetap lestari dan bisa dikunjungi masyarakat secara lebih optimal,” ujar Imron.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.