SUARA CIREBON โ Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Sutardi Raharja mengaku geram mendengar tingginya biaya pendaftaran untuk kejuaraan Karate Bupati Cup yang diselenggarakan Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (FORKI) Kabupaten Cirebon.
Tardi menegaskan, akan segera melakukan evaluasi terkait kabar tersebut.
โBiaya pendaftaran sebesar Rp350.000, menurut saya sangat membebani orang tua atlet. Karena orang tua atlet tidak semuanya orang ada (punya uang, red),โ ujar Sutardi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin, 14 April 2025.
Sutardi pun mempertanyakan peruntukan biaya pendaftaran yang nilainya cukup besar tersebut. Menurut Sutardi, jika dikalkulasikan dengan jumlah peserta yang ditargetkan mencapai 600 atlet, maka pendapatan dari pendaftaran saja sudah hampir Rp210 juta.
โTerlebih dengan biaya pendaftaran itu, pemenang hanya mendapatkan sertifikat dan medali. Kalau kejuaraan itu untuk pembinaan, kan sudah ada anggaran pembinaan dari KONI,โ tegasnya.
Pihaknya berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh kepada seluruh cabang olahraga (cabor) untuk tidak melakukan kegiatan berupa kejuaraan yang bersifat membebani orang tua atlet. Kalau memang anggaran kegiatan turnamen itu mahal, menurut dia, sebaiknya tidak dilakukan.
โKami akan segera melakukan evaluasi dengan cabor, agar tidak membebani masyarakat. Tujuan dari kegiatan olahraga itu adalah pembinaan, untuk meraih prestasi maksimal,โ tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Pengurus Cabang (Pengcab) Federasi Olahraga Karate Do Indonesia (FORKI) Kabupaten Cirebon akan mengelar Kejuaran Karete Bupati Cup 1 se-Jawa Barat, pada tanggal 26-27 April 2025 mendatang.
Kejuaraan tersebut, menuai protes dari orang tua atlet, karena biaya pendaftaran yang dinilai terlalu tinggi. Pada kejuaran tersebut, panitia menetapkan biaya pendaftaran para calon atlet sebesar Rp350.000 per orang.
Salah satu orang tua atlet karete pemula, Faizal Nurathman menilai tingginya biaya pendaftaran menjadikan kejuaran tersebut bukan ajang pencarian bibit atlet karete, menjadi ajang mencari duit bagi panitia penyelenggara.
โNamanya kejuaran Bupati Cup, masa biaya pendaftarannya Rp350.000, selain itu ada lagi uang kontingen Rp150.000. Kalau ditotal hampir Rp500.000. Jumlah ini jelas sangat memberatkan bagi orang tua atlet,โ ujar Faisal, saat ditemui Minggu, 13 April 2025.
Menurut Faisal, FORKI sebagai induk organisasi karate harusnya memberikan fasilitas khusus bagi para atlet karate pemula, yang ingin mengikuti kejuaran tersebut. Karena hal ini bisa jadi cikal bakal bibit bibit atlet Karate yang akan membawa nama Kabupaten Cirebon.
โDi kejuaraan sebelumnya yang pernah diikuti anak saya, biaya pendaftarannya Rp200.000 per atlet. Peserta hanya mendapat medali dan piagam saja. Gimana mau jadi atlet profesional kalau begini caranya?โ tanya dia.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Sekertaris FORKI Kabupaten Cirebon, Aandrian, mengatakan, besar uang pendaftaran pada ajang tersebut, lebih murah dibandingkan dengan kejuaraan yang diselenggarakan oleh pihak lain. Salah satu contohnya, Aandrian menyebut, kegiatan yang diselenggarakan di GOR Bima Kota Cirebon, beberapa bulan silam.
โKalau masih ngeluh soal pendaftaran berarti orang tua atlet tersebut baru mengikuti turnamen. Untuk pendaftaran peserta per atlet memang Rp350 ribu dan untuk pendaftaran kontingen itu tidak dibebankan kepada semua atlet, melainkan secara keseluruhan kontingan atau peguron tempat atlet itu berlatih,โ katanya.
Disinggung mengenai target peserta, Aandrian mengatakan, pihaknya menargetkan dalam Kejuaran Karete Bupati Cup 1 Se-Jawa Barat itu bisa mendatangkan peserta lebih dari 500-600 atlet. Pasalnya pada ajang sebelumnya saja, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan KONI Cup hampir 600 atlet.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.