SUARA CIREBON – Komisi III DPRD Kota Cirebon mendorong percepatan realisasi pelayanan 24 jam di seluruh Puskesmas yang ada di Kota Cirebon.
Pelayanan puskesmas 24 jam sangat diperlukan untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks
Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Yusuf menyampaikan, pentingnya membangun gerakan bersama lintas instansi untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan riil masyarakat.
“Kami sudah konsultasi dengan Wali Kota, bahwa DPRD sebagai mitra sejajar dengan eksekutif perlu segera menyikapi isu pelayanan puskesmas 24 jam,” ujar Yusuf, saat ditemui di gedung DPRD, Senin, 16 Juni 2025.
Menurutnya, pelayanan 24 jam di Puskesmas memang sangat diperlukan, dan dipastikan akan membantu masyarakat.
“Ini permintaan masyarakat, karena urgensi. Semisal sakitnya sore mau ke puskesmas sudah tutup,” katanya.
Jika rencana ini belum dapat terealisasi karena kendala sumber daya manusia (SDM), Yusuf meminta Wali Kota Cirebon melakukan perekrutan CPNS untuk kebutuhan puskesmas 24 jam.
“Kita sesuaikan dengan kebutuhan, kalau kebutuhannya satu puskesmas 7 orang ya 7 orang,” katanya.
Yusuf berharap, rencana Puskesmas 24 jam harus dapat terealisasi pada tahun depan.
“Jika tidak tahun ini ya minimal tahun depan, seadanya dulu aja tidak harus semua puskesmas,” tandasnya.
Untuk diketahui, usulan DPRD terkait puskesmas 24 telah disampaikan pada rapat kerja Komisi III bersama lintas sectoral yang dihadiri langsung Wali Kota Cirebon Effendi Edo, Ketua DPRD Kota Cirebon Andrie Sulistio, Ketua Komisi III DPRD Yusuf dan sejumlah kepala perangkat daerah di antaranya, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), serta BKPSDM, di ruang Adipura Balai Kota Cirebon, Kamis (12/6/2025) lalu.
Dalam keksempatan itu, Kepala Dinkes Kota Cirebon dr Siti Maria Listiawaty menjelaskan, Puskesmas dengan layanan 24 jam sangat dibutuhkan, namun saat ini masih dalam tahap kajian terutama dari sisi sumber daya manusia (SDM).
“Untuk tahun 2025 sampai 2026, kami fokus pada satu puskesmas yang strategis, yaitu Puskesmas Gunungsari yang terletak di pusat kota. Secara sarana prasarana cukup memadai, tinggal pemenuhan tenaga medis yang menjadi tantangan utama,” ujar Maria.
Maria mengatakan, jumlah dokter umum di puskesmas pun masih terbatas, sedangkan pelayanan kesehatan tidak hanya pemeriksaan kesehatan di dalam gedung, tapi juga ada kegiatan lain seperti sosialisasi kesehatan di lingkungan masyarakat.
“Jumlah dokter umum kita juga masih terbatas, rata-rata 2 atau 3 (tiap puskesmas, red), bervariatif. Sedangkan kita melihat di daerah lain diisi 6 dokter umum,” ujarnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















