SUARA CIREBON – Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia mengaku dirinya menerima banyak permintaan dari masyarakat yang menitipkan anaknya agar bisa masuk ke salah satu sekolah di Kabupaten Cirebon. Namun politisi PDI Perjuangan itu secara terang-terangan menolak permintaan tersebut.
“Karena sudah ada komitmen Forkopimda terkait Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) khususnya di tingkat SMP. Jadi harus objektif dan tidak ada titip-titipan,” ujar Sophi, saat menghadiri Konferensi Kabupaten (Konkab) PGRI Cirebon, Selasa, 24 Juni 2025.
Sophi mengatakan, semua pihak harus menegakan aturan yang sudah disepakati bersama, termasuk berkaitan dengan masalah titip menitip calon siswa. Ia menegaskan, tidak ingin mencederai komitmen yang sudah dibuat terutama dalam bidang pendidikan.
“Kalau ditemukan adanya praktek titip menitip dalam SPMB yang baru berjalan dua hari ini, harus ada sanksi tegas, agar kasus ini bisa menjadi efek jera. Banyak juga yang minta tolong ke saya, tapi saya katakan tidak bisa,” tegasnya.
Sophi menyarankan masyarakat untuk tidak bergantung pada pejabat atau pihak lainnya. Dirinya berharap masyarakat mengikuti prosedur yang ada saja. Sophi juga memastikan kalau dirinya akan menolak dengan tegas terkait praktik titip menitip ini.
“Yang nitip banyak juga, tapi saya tolak. Saya minta untuk mengikuti prosedur yang ada saja,” tutupnya.
Sebelumnya, Kepala SMPN 1 Sumber, Didin Jaenudin mengatakan, pelaksanaan SPMB hari pertama di sekolah yang dipimpinnya berjalan tertib. Meski jumlah pendaftar belum membludak, namun proses verifikasi berkas masih terus berjalan.
“Alhamdulillah lancar. Hari pertama ini belum terlalu banyak peserta karena rata-rata masih melengkapi dokumen. Mungkin besok atau lusa mulai ramai,” ujar Didin.
Didin menjelaskan, ada beberapa jalur yang tersedia bagi calon peserta didik, yakni jalur afirmasi untuk keluarga tidak mampu, jalur prestasi, jalur perpindahan tugas orang tua, dan jalur anak guru. Pada hari pertama, SMPN 1 Sumber sudah menerima sekitar 50 pendaftar.
“Tahun ini kami membuka 11 rombongan belajar (rombel), masing-masing rombel diisi 34 siswa. Jadi kuotanya cukup terbatas,” ungkapnya.
Jika siswa tidak lolos pada pilihan pertama (SMPN 1 Sumber) sistem secara otomatis akan memproses ke pilihan kedua yang telah dipilih saat mendaftar. Dengan begitu, siswa tetap punya peluang untuk masuk sekolah negeri sesuai zonasi dan kriteria.
Didin berharap proses SPMB bisa terus berjalan lancar hingga tahap akhir dan semua calon siswa bisa tertampung di sekolah sesuai pilihan mereka.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















