SUARA CIREBON – Ratusan orang tua siswa mendatangi SMA/SMK/MA Negeri untuk melakukan daftar ulang anak mereka yang telah dinyatakan lolos seleksi tahap 2 Penerimaan Peserta Didik Baru (SPMB), Kamis, 10 Juli 2025.
Pemandangan itu salah satunya terjadi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Cirebon, Pabuaran Lor, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon. Sebagai sekolah negeri berbasis agama yang berada di wilayah timur Kabupaten Cirebon, MAN 4 Cirebon menjadi salah satu sekolah yang cukup diminati masyarakat. Tidak heran, jumlah pendaftar setiap tahunnya mengalami peningkatan signifikan.
Kepala MAN 4 Cirebon, Uswatun Hasanah, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melaksanakan SPMB dalam dua tahap seperti tahun-tahun sebelumnya. Tahap pertama dibuka melalui jalur prestasi, sementara saat ini sedang berlangsung tahap kedua melalui jalur reguler.
“Yang mendaftar melalui jalur reguler ada sekitar 376 sementara kami hanya menerima sebanyak 324 siswa untuk 9 kelas, dan pendaftaran ulang jalur reguler akan berakhir Jumat besok (hari ini, red) pukul 10.00 WIB,” ujar Uswatun Hasanah, saat ditemui di kantornya.
Menurut Uswatun, MAN 4 Cirebon tahun ini hanya bisa menampung sembilan rombongan belajar (rombel) dengan kapasitas maksimal 36 siswa per kelas. Uswatun menegaskan, pihaknya tetap mempertahankan jumlah siswa per kelas sesuai aturan yang berlaku, mengingat keterbatasan ruang belajar.
“Targetnya kita hanya bisa menampung sembilan kelas. Satu rombel itu 36. Kalau wacana yang 50 itu kayaknya kalau untuk pembelajaran nggak bisa, soalnya padat banget, luas kelasnya kan cuma berapa meter. Jadi kita memang sesuai dengan peraturan yang lama, masih dengan 36 per kelas,” tandasnya.
Terpisah, Analis Kebijakan Ahli Muda Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X Jawa Barat, Abdul Fatah mengatakan, meski sempat kendala gangguan jaringan sebanyak dua kali pada hari kedua dan ketiga, namun secara umum proses SPMB tahun 2025 pada 93 SMA, SMK, dan SLB Negeri yang ada di KCD X, berjalan lancer.
“Kalau secara menyeluruh tidak ada kendala, hanya lebih ke jaringan saja di hari kedua dan hari ketiga karena banyak yang mengakses, tapi bisa diatasi sesuai dengan harapan,” kata Abdul Fatah.
Menurut Fatah, adanya kebijakan dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk memperbanyak jumlah siswa dalam satu rombongan belajar (rombel) hingga 50 orang yang diterbitkan secara mendadak, cukup merepotkan pihak sekolah pada pelaksanaannya. Terlebih, pada SPMB tahap satu, jumlah siswa dalam satu rombel hanya 36 orang.
“50 siswa dalam satu rombel itu disesuaikan dengan kondisi sekolah. Seperti tenaga pendidik, fasilitas sekolah dan lainnya. Tapi yang saya lihat di lapangan, tidak ada yang sampai 50 siswa dalam satu rombel. Paling banyak 44 siswa, soalnya pihak sekolah sendiri juga tidak mau terlalu padat dalam satu rombel,” ungkapnya.
Fatah menyebut, kebijakan Gurbenur yang memerintahkan sekolah menambah siswa hingga 50 orang dalam satu rombel, dilatarbelakangi banyaknya siswa (dari keluarga) yang miskin ekstrem di Jawa Barat.
Menurutnya, sasaran dengan rombel padat itu diterapkan di kawasan yang banyak masyarakat miskin dan cenderung siswanya berpotensi untuk tidak melanjutkan sekolah.
“Kita sih lebih berpikir, semangatnya jangan sampai siswa miskin putus sekolah,” ujarnya.
Disinggung sekolah negeri yang kekurangan siswa atau tidak memenuhi kuota yang diberikan, Fatah menjawab, ada dua sekolah yakni SMA Negeri Kapetakan dan SMA Cidahu. Dua sekolah itu, tidak memenuhi kuota yang diberikan, meski masing-masing masih bisa mendapat dua sampai empat rombel.
“Sebaran kita upayakan merata, karena kita setiap wilayah cenderung berbeda. Tapi ada yang tidak terpenuhi kuotanya, contoh SMA Kapetakan, karena SMA Karangampel ada di situ. SMA Cidahu juga,” tuturnya
Terkait hasil seleksi SPMB tahap 2 yang telah diumumkan, Fatah menegaskan, keputusan tersebut bersifat final.
“Seleksi SPMB tahap 2 sudah selesai dan bersifat final. Tidak akan ada SPMB tahap 3. Jadi bagi yang tidak diterima di sekolah negeri, kita berikan keleluasaan akan melanjutkan ke swasta atau SMA terbuka, tergantung orang tua dan anak masing-masing,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















