SUARA CIREBON – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon telah mewajibkan anak-anak usia Sekolah Dasar (SD) untuk menimba ilmu agama di Madrasah Diniyah (MD), pada siang atau sore hari, sepulang sekolah. Pasalnya, ijazah MD menjadi salah satu syarat wajib bagi murid SD beragama Islam yang akan masuk ke tingkat SMP, tanpa kecuali.
Bupati Cirebon, H Imron, menyampaikan, kebijakan tersebut merupakan komitmen Pemkab Cirebon dalam memperkuat pendidikan karakter dan keagamaan bagi generasi muda.
Menurut Imron, ijazah MD menjadi syarat murid-murid SD untuk bisa masuk ke SMP. Karenanya, ia meminta agar para orang tua segera memasukkan anak-anaknya ke MD sejak dini. Sehingga ketika anaknya hendak masuk SMP, sudah memiliki ijazah MD.
“Kita sudah berikan arahan dan penyuluhan kepada masyarakat, bahwa sekolah MD itu harus dimulai dari sekarang. Sehingga ketika tamat SD, dengan sendirinya sudah mempunyai ijazah MD,” ujar Imron, Kamis, 24 Juli 2025.
Imron menegaskan, Pemkab Cirebon akan terus mendorong masyarakat untuk benar-benar memasukkan anak-anak usia SD ke MD sejak dini sampai mendapatkan ijazah MD. Dengan demikian, isu yang menyebut adanya peran pihak MD ketika masuk SMP, dapat ditepis.
“Jangan sampai ada kesan bahwa masuk SMP seolah-olah (ada praktik curang, red) dengan beli ijazah MD,” tegasnya.
Menurut Imron, komitmen Pemkab Cirebon dalam mendukung program wajib belajar MD bagi murid SD ini dilakukan juga dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon dan Dewan Pimpinan Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPC FKDT), beberapa waktu lalu.
Pihaknya mendukung penuh kebijakan tersebut sebagai upaya menyelaraskan pendidikan umum dan pendidikan agama dalam membentuk generasi yang unggul dan berakhlak mulia.
“Anak-anak SD sekarang diwajibkan untuk sekolah madrasah diniyah. Ini sebagai bekal anak-anak kita, agar nanti Kabupaten Cirebon memiliki generasi yang pintar tapi juga agamis,” kata Imron.
Ia menyampaikan, program ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini, tanpa mengesampingkan pendidikan formal.
Menurutnya, keseimbangan antara kecerdasan intelektual dan spiritual sangat penting dalam menghadapi tantangan zaman. Ia berharap program tersebut mampu menciptakan generasi penerus yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki integritas, akhlak mulia, dan kepedulian sosial yang tinggi.
Langkah ini sejalan dengan visi Bupati Imron dalam menciptakan Kabupaten Cirebon yang religius, berbudaya, dan berdaya saing, melalui integrasi pendidikan umum dan pendidikan keagamaan.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















