SUARA CIREBON – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon melakukan evaluasi layanan kesehatan dasar di seluruh Puskesmas yang ada, Senin, 11 Agustus 2025.
Bupati Cirebon, H Imron yang hadir langsung dalam repat evaluasi tersebut, mengatakan, kegiatan dengan mengumpulkan para kepala puskesmas ini bertujuan mendorong semua puskesmas untuk terus bergerak memberikan pelayanan dan pembinaan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan.
Menurut Imron, fungsi puskesmas bukan hanya sebagai tempat untuk mengobati orang yang sakit. Lebih dari itu, Puskesmas juga harus bisa memberikan arahan dan bimbingan agar masyarakat membiasakan hidup sehat.
“Fungsi puskesmas bukan hanya mengobati orang sakit, tapi memberikan arahan dan bimbingan agar masyarakat hidup sehat,” ujar Bupati Imron.
Imron meminta Dinkes untuk terus menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang saat ini jumlahnya masih tinggi. Selain langkah konkret melakukan fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), ia juga meminta Dinkes untuk lebih intens mengedukasi masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, H Eni Suhaeni, menyampaikan, kegiatan ini merupakan rapat evaluasi semester pertama terkait 12 indikator layanan dasar yang harus dicapai. Layanan dasar yang harus dicapai itu mulai dari layanan ibu hamil, ibu melahirkan, balita, kematian ibu, kematian bayi, angka TB, DBD cek hingga kesehatan gratis.
“Tadi hasilnya sudah saya laporkan ke Pak Bupati,” ujar Eni.
Menurut Eni, sejumlah poin hasil evaluasi ini akan ditindaklanjuti dengan melakukan PSN secara serentak di 40 kecamatan pada Kamis nanti. Nantinya, Bupati Cirebon dijadwalkan mengikuti PSN serentak di Kecamatan Plumbon.
“Kemudian dilanjutkan dengan cek kesehatan gratis, dan ada juga pelayanan katarak dalam rangka HUT ke-80 RI di Puskesmas Plumbon,” kata Eni.
Ia menjelaskan, kegiatan PSN serentak akan dilakukan lantaran angka kasus DBD di Kabupaten Cirebon dinilai masih tinggi. Eni menegaskan, fogging bukan lah satu-satunya cara untuk memberantas DBD. Eni menyebut, pemberantasan DBD yang efektif adalah dengan melakukan PSN secara bersama-sama.
Menurutnya, sejumlah faktor yang menyebabkan nyamuk DBD berkembang biak di antaranya kepadatan penduduk, masih banyak barang bekas, tumpukan sampah, genangan air, dan lainnya.
“Di Kabupaten Cirebon DBD yang tinggi ada di wilayah kerja Puskesmas Karangsari,” tandasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















