SUARA CIREBON – Tim gabungan dari beberapa instansi seperti BPBD, Damkar, TNI dan pegawai DPRD melanjutkan pembersihan gedung DPRD Kabupaten Cirebon dari puing-puing imbas kerusuhan akhir pekan lalu.
Banyaknya serpihan kaca membuat tim gabungan mengalami kesulitan dalam melakukan pembersihan secara cepat. Pasalnya, serpihan kaca memiliki sisi tajam yang bisa melukai anggota tubuh, sehingga proses pembersihan dilakukan dengan sangat hati-hati.
“Kami di tim pembersih, harus benar-benar memastikan tidak ada satu pun serpihan kaca yang tertinggal pada setiap jendela dan pintu. Tim terpaksa menghancurkan semua sisa kaca yang tertinggal agar semuanya bersih,” kata salah seorang petugas dari Damkar, Selasa, 2 September 2025.
Seperti diketahui, hampir seluruh bagian gedung DPRD Kabupaten Cirebon terdapat bahan kaca seperti pada jendela, pintu, kamar mandi (tolilet), sekat dan ruangan-ruangan yang ada. Kaca-kaca tersebut, menjadi objek sasaran perusakan saat terjadi anarkis.
“Bagian atas susah sekali karena cukup tinggi. Jangan sampai ada sisa kaca yang tertinggal di jendela atau pintu karena bisa membahayakan nantinya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris DPRD (Sekwan) Kabupaten Cirebon, Asep Pamungkas belum bisa memastikan kapan gedung wakil rakyat itu benar-benar bersih. Namun, pihaknya memasang target, pembersihan gedung DPRD bisa beres pekan ini, karena banyak agenda rapat dewan yang harus dilaksanakan.
“Saya maunya bisa bersih pekan ini, karena ada agenda rapat-rapat dewan. Minimal ruangan fraksi bisa dipakai terlebih dahulu. Kalau pinjam gedung di dinas lain, tidak enak,” kata Asep.
Asep mengaku masih belum menemukan solusi terkait penunjang kinerja dewan, karena komputer yang ada habis dijarah. Pihaknya akan berkoordinasi dengan pimpinan dewan untuk mencari solusi terbaik, termasuk masih menghitung berapa jumlah kerugian.
“Kalau untuk kerugian nanti tim appraisal yang akan turun tangan. Harus mereka yang menghitung agar nilai kerugian yang timbul riil dan tidak ada rekayasa,” ujarnya.
Sementara itu, pantauan di gedung dewan terlihat hampir semua pegawai kantor ini ikut terjun membersihkan sisa sisa material kerusuhan dan penjarahan. Ironisnya, masih belum adanya penerangan sedikit menyulitkan beberapa ruangan yang karena kondisinya cukup gelap.
Tidak itu saja, putusnya jaringan air di setiap kamar mandi dan musala menambah derita para pegawai di DPRD Kabupaten Cirebon. Untuk sekedar buang air kecil saja, mereka harus ke Mesjid Agung Sumber yang jaraknya cukup jauh.
Sampai berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi kapan sambungan listrik, terlebih saluran air PDAM bisa normal kembali.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















