SUARA CIREBON – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun Kabupaten Cirebon berupaya menjadi rumah sakit modern dengan status pelayanan tingkat madya. Sejumlah upaya pun tengah ditempuh guna memenuhi kriteria rumah sakit dengan status layanan madya dan modern.
Direktur RSUD Arjawinangun, dr H Bambang Sumardi, menyampaikan, saat ini RSUD Arjawinangun sudah mengantongi 19 kriteria dari total 24 kriteria yang ditetapkan pemerintah sebagai syarat peningkatan status rumah sakit menjadi layanan tingkat madya.
Kondisi itu membuat RSUD masih harus mengejar lima kriteria lainnya agar peningkatan status layanan bisa segera diraih.
“RSUD Arjawinangun sedang berusaha, minimal berada di pelayanan madya. Sekarang dari 24 kriteria layanan secara nasional, kita sudah meraih 19, tinggal 5 lagi yang belum,” ujar Bambang Sumardi, Rabu, 29 Oktober 2025.
Salah satu kriteria yang harus dilengkapi ialah pengadaan alat kesehatan (alkes) yang canggih dan modern. Pengadaan alkes ini sekaligus sebagai peremajaan sejumlah alkes di RSUD Arjawinangun yang memang sudah tua.
Pengadaan alkes canggih dan modern yang sedang ditempuh RSUD Arjawinangun ini di antaranya CT Scan 64 slice, USG 4 Dimensi, Panoramic Gigi, Urografi, dan masih banyak lagi. Artinya, RSUD Arjawinangun bakal memiliki alkes yang lebih canggih dari yang pernah dimiliki sebelumnya.
“Diharapkan, kita lebih bisa melayani masyarakat dengan alat-alat yang kekinian, sehingga nanti menjadi daya saing tersendiri,” kata Bambang.
Menurut Bambang, semua alkes yang bakal mendukung modernisasi layanan di RSUD Arjawinangun ini, didatangkan langsung dari luar negeri alias impor.
“Semua alkes tersebut sudah ada semua, tinggal CT Scan saja. Insyaallah awal November akan dikirim. Jadi, pengadaan alkes ini tujuannya untuk meningkatkan status layanan kompetensi madya,” terangnya.
Selain sejumlah alkes tersebut, RSUD Arjawinangun juga tengah mengusulkan peremajaan alkes canggih lainnya, yakni Magnetic Resonance Imaging (MRI). Untuk pengadaan sejumlah alkes tersebut, RSUD Arjawinangun menyiapkan anggaran sebesar Rp38 miliar.
“Jelas ini akan jadi rumah sakit modern, rumah sakit berbasis kompetensi. Kita lagi persiapan untuk menyongsong itu,” tegasnya.
Selain pengadaan alkes, RSUD Arjawinangun juga sedang melakukan pembangunan unit transfusi darah dan peningkatan kapasitas ruang ICU. Peningkatan kapasitas ruang ICU ini, juga sebagai upaya untuk memenuhi persyaratan sebagai rumah sakit dengan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).
“Ini rangka menyongsong KRIS, persyaratan yang disyaratkan itu ICU harus 10 persen dari jumlah tempat tidur. Jadi jumlah total anggaran pembangunan dan peningkatan kapasitas ICU, termasuk pengadaan alkes ini sekitar Rp50 miliar,” terang Bambang.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















