SUARA CIREBON – Dua dosen Fakultas Syariah UIN Siber Cirebon, Dr H Edy Setyawan Lc MA dan Achmad Otong Busthomi Lc MAg, menjadi pembicara pada The 5th International Collaboration Conference on Law, Sharia and Society (ICCoLaSS 2025) yang digelar di Surakarta.
Konferensi internasional tersebut mengusung tema “Law, Society and Sustainability: Navigating Challenges in the Digital, Environmental, and Socio-Religious Landscape.” Acara ini mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi hukum dari berbagai negara untuk membahas tantangan hukum dan keadilan di era digital.
Dalam forum itu, Edy Setyawan dan Achmad Otong Busthomi mempresentasikan makalah berjudul “The Integration of Law, Technology, and Social Justice in the Perspective of Maqāṣid al-Syarī‘ah”.
Keduanya menawarkan konsep Maqāṣidic Impact Assessment (MIA), model evaluasi kebijakan berbasis teknologi yang menilai kesesuaian sistem digital seperti artificial intelligence (AI), blockchain, dan e-justice dengan prinsip maqāṣid al-syarī‘ah.
Menurut Edy Setyawan, maqāṣid perlu diimplementasikan secara praktis dalam kebijakan publik digital agar teknologi tidak hanya efisien, tetapi juga adil dan berorientasi pada kemaslahatan.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara ahli hukum Islam, pakar teknologi, dan pembuat kebijakan dalam membangun ekosistem hukum digital yang berkeadilan sosial.
Sementara itu, Achmad Otong Busthomi menyoroti pentingnya ijtihad teknologi, yakni reinterpretasi hukum Islam terhadap dinamika hukum berbasis data dan algoritma.
Ia menilai hukum Islam memiliki kelenturan metodologis untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan digital tanpa kehilangan nilai etik dan spiritualnya.
Rektor UIN Siber Cirebon, Prof Dr H Aan Jaelani MAg, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi kedua dosen tersebut.
Ia menyebut kiprah mereka sebagai bukti kontribusi nyata kampus dalam internasionalisasi keilmuan Islam berbasis digital.
“Dosen-dosen UIN Siber Cirebon telah menunjukkan bahwa nilai-nilai keilmuan Islam dapat berkontribusi secara global melalui pendekatan yang inovatif dan kontekstual,” ujar Prof Aan.
Ia menambahkan, UIN Siber Cirebon akan terus memperkuat jejaring akademik internasional dan pengembangan keilmuan Islam berbasis teknologi, sesuai visi universitas sebagai Cyber Islamic University yang berdaya saing global.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















