SUARA CIREBON – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, R Hasan Basori (RHB) mengingatkan agar kegiatan job fair (bursa kerja) tidak hanya menjadi acara seremonial tahunan tanpa hasil nyata bagi masyarakat pencari kerja.
Pihaknya berharap, job fair benar-benar menjadi solusi untuk menekan angka pengangguran yang hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah besar di Kabupaten Cirebon. Menurut RHB, kegiatan job fair perlu dievaluasi terkait sejauh mana serapan tenaga kerja setelah pelaksanaan.
“Saya mengapresiasi adanya job fair ini, jangan sampai acara besar seperti ini hanya berhenti di seremoni, tapi tak berdampak nyata bagi ribuan penganggur di Cirebon,” kata RHB, di sela menghadiri pembukaan job fair 2025 di BLK Plumbon, Selasa, 11 November 2025.
Berdasarkan data yang dimilikinya, jumlah lulusan SMA dan SMK di Kabupaten Cirebon mencapai 41 ribu orang, sedangkan tenaga kerja yang terserap setiap tahun hanya sekitar 25 ribu orang.
“Artinya ada selisih yang cukup besar, belum lagi sekitar 30 ribu lulusan SMA yang tidak melanjutkan kuliah. Kalau dihitung total, Kabupaten Cirebon memiliki sekitar 84 ribu pengangguran terbuka,” katanya.
Terkait sistem job fair sekarang ini yang dilakukan secara hibrid (offline dan online), RHB menilai, tantangannya tidak mudah.
“Kita harus melihat kesiapan pencari kerja menghadapi sistem baru ini. Ini perlu menjadi perhatian, apakah pencari kerja sudah siap dengan sistem online? Lantas bagaimana akses dan informasinya? Ini harus jadi bahan evaluasi bersama,” ujarnya.
Untuk menekan angka pengangguran, Hasan menilai ada dua langkah strategis yang harus dijalankan. Pertama, memastikan investasi tumbuh dengan baik agar lapangan kerja terus terbuka. Kedua, ditambah RHB memperkuat keahlian tenaga kerja agar sesuai kebutuhan industri.
“Banyak pencari kerja tidak diterima bukan karena umur, tapi karena skill-nya belum sesuai. Jadi kata kuncinya adalah skill, bukan umur. Kami juga mengapresiasi kepada perusahaan yang mau memberikan pelatihan bagi tenaga kerja baru,” tegasnya.
Dirinya, skill anak SMA dan SMK itu sebenarnya sudah cukup secara dasar, tapi mereka butuh pelatihan tambahan. Menurutnya, pemerintah daerah juga harus aktif membuka peluang kerja lintas wilayah, bahkan hingga ke luar negeri.
“Kita harus punya jaringan kerja yang luas, tidak hanya di Cirebon. Dan kegiatan BLK juga harus terus didukung untuk meningkatkan skill pencari kerja,” tandasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















