SUARA CIREBON – Bencana banjir besar dan longsor melanda sejumlah daerah di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat, pada akhir November hingga awal Desember 2025.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, hingga Senin, 1 Desember 2025 sore kemarin, jumlah korban meninggal dunia mencapai 604 orang, 464 orang hilang dan 570.000 orang mengungsi.
Tak hanya memakan korban jiwa, banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat tersebut juga mengakibatkan ribuan rumah warga, sarana Pendidikan, sarana ibadah, dan infrastruktur di wilayah terdampak porak-poranda.
Terkait hal itu, Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Cirebon menggalang donasi kemanusiaan untuk membantu korban bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Pengumpulan donasi dilakukan dengan mendatangi di Gedung Setda Kota Cirebon. Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dan wartawan dengan sukarela memberikan bantuannya.
Ketua SMSI Kota Cirebon, Arif Rohidin mengatakan, pihaknya berinisiatif untuk mengumpulkan bantuan baik dalam bentuk uang tunai maupun barang kebutuhan pokok bagi para pengungsi dan korban bencana banjir dan longsor di sebagian Sumatra tersebut.
“Ini bentuk solidaritas kalangan wartawan terhadap masyarakat Aceh, Sumut dan Sumbar yang sudah menjadi korban bencana alam,” ungkap Arif, di sela pengumpulan donasi, Selasa, 2 Desember 2025.
Arif mengajak kepada semua pihak untuk turut serta meringankan beban masyarakat yang sedang tertimpa musibah.
Bantuan juga mengalir dari pihak luar di antaranya Best Host Live Pro Tiktok asal Bandung, Schatzi. Arif mengatakan pihaknya merespons positif dengan aksi sosial yang dilakukan Schatzi.
“Beliau memiliki kepedulian yang tinggi terhadap sesama. Semoga bantuan ini meringankan beban para korban bencana di Sumatera,” ujar Arif.
Menurut Arif, bantuan yang disalurkan Schatzi untuk korban bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah daerah di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat berupa sembako, susu, mi instan dan lainnya.
“Saya terketuk melihat saudara-saudara kita tertimpa bencana. Semoga bantuan dapat meringankan beban mereka,” ungkap Schatzi, melalui aplikasi pesan WhatsApp-nya.
Schatzi mengaku, awalnya ingin hadir dan melihat ke lokasi kejadian bencana. Namun ia mengurungkan niatnya, karena mendapat info akses ke lokasi sangat sulit. Ia mengaku tidak mau merepotkan tim SAR atau pihak terkait.
Schatzi pun memilih memberikan bantuannya melalui komunitas wartawan yang ada di Kota Cirebon, serta pemerintah setempat.
“Saya tidak ada akses ke lokasi apalagi posko bantuan di Medan. Aksi spontan ini bukan maksud apa-apa, agar teman-teman lainnya tergerak hatinya untuk meringankan saudara kita di Sumatera. Dan untuk korban bencana alam semoga diberikan ketabahan atas musibah besar ini dan tetap menjaga kesehatan di tengah cuaca yang terjadi di negeri ini,” tandasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.















