SUARA CIREBON – Bulan Dana Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cirebon resmi berakhir. Penutupan Bulan Dana PMI Tahun 2025 ini berlangsung di ruang Nyi Mas Gandasari, Sekretariat Daerah Kabupaten Cirebon, pada Kamis, 11 Desember 2025.
Tahun ini dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp1.013.030.038 dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp1.304.200.000. Berdasarkan data, masih ada 10 kecamatan yang belum berpartisipasi sama sekali dalam Bulan Dana PMI tersebut.
Bupati Cirebon, H Imron, mengatakan, keberhasilan Bulan Dana kemanusiaan ini bisa membuat kinerja serta aktivitas PMI semakin meningkat. Bupati menyebut, selama ini PMI dikenal sebagai organisasi yang menyatu dengan masyarakat.
Pihaknya mengapresiasi panitia, relawan, dan seluruh pihak yang berkontribusi dalam kegiatan tersebut. Tingginya partisipasi masyarakat menjadi bukti kuat solidaritas dan semangat gotong royong warga Kabupaten Cirebon dalam mendukung kerja-kerja kemanusiaan.
“Momentum ini bukanlah akhir dari kegiatan, melainkan awal bagi penguatan komitmen bersama dalam mendukung layanan kemanusiaan,” ujar Bupati Imron.
Ia mengimbau agar hasil Bulan Dana PMI ini dapat dimanfaatkan secara transparan dan dipublikasikan dengan baik untuk menjaga kepercayaan masyarakat kepada PMI. Dengan demikian, masyarakat tahu betapa pentingnya peranan PMI dalam membantu masyarakat yang mengalami bencana.
Sementara itu, Ketua Panitia Bulan Dana PMI tahun 2025, H Hendra Nirmala, menyampaikan, Bulan Dana tahun 2025 PMI Kabupaten Cirebon tahun ini menjadi pencapaian yang luar biasa. Dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.304.200.000, kegiatan tersebut berhasil menghimpun dana sebesar Rp1.013.030.038.
Namun Hendra menegaskan, Bulan Dana tahun ini akan menjadi evaluasi untuk pelaksanaan Bulan Dana tahun berikutnya. Pasalnya, dari dana yang terhimpun tahun ini, ia menilai penggalangan dana kemanusiaan masih cukup susah.
“Ini sifatnya sosial, kenapa susah. Malu dong,” ujar Hendra Nirmala, Kamis, 21 Desember 2025.
Dari dana yang berhasil dihimpun, masih ada 10 kecamatan yang belum berpartisipasi sama sekali. Ke-10 kecamatan yang “tidak menyetor” Bulan Dana PMI itu adalah Kecamatan Ciwaringin, Ciledug, Losari, Pangenan, Susukanlebak, Pabedilan, Gebang, Pasaleman, Suranenggala dan Kecamatan Waled.
Kendati demikian, PMI Kabupaten Cirebon tetap memberikan apresiasi kepada pihak yang tercepat dan terbesar menghimpun dana pada Bulan Dana PMI tahun ini.
“Terima kasih kepada yang tercepat, di antaranya Dinas Kesehatan, Inspektorat dan Kecamatan Tengahtani,” jelas Hendra.
Sementara untuk lembaga atau dinas dengan perolehan Bulan Dana PMI terbesar adalah Dinas Pendidikan, Kantor Cabang Dinas wilayah XI Jawa Barat dan Bank bjb Sumber.
Untuk meningkatkan pendapatan Bulan Dana PMI ini, menggali potensi masyarakat yang belum optimal dalam penggalangan bulan dana kemanusiaan tahun ini menjadi poin evaluasi yang akan dilakukan PMI.
“Mungkin nanti perlu peningkatan sosialisasi kepada masyarakat tentang penggunaan QRIS dalam bulan dana PMI selanjutnya,” terangnya.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Hj Rd Sri Heviyana dalam sambutannya mengatakan, hasil Bulan Dana ini akan dimasukkan ke dalam anggaran pendapatan belanja PMI pada tahun 2026. Dana yang terkumpul ini akan dikembalikan kepada masyarakat yang membutuhkan, melalui program-program kemanusiaan PMI Kabupaten Cirebon.
“Dengan adanya penerimaan anggaran pendapatan belanja PMI dari bulan dana kemanusiaan, maka pelaksanaan tugas-tugas kepalangmerahan Kabupaten Cirebon sesuai dengan program kerja PMI dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya,” ujar Heviyana.
Heviyana menjelaskan, program-program kerja PMI Kabupaten Cirebon di antaranya adalah meningkatkan kesiapsiagaan PMI dalam penanggulangan bencana melalui peningkatan kapasitas masyarakat dan pengetahuan bencana alam khususnya di daerah rawan bencana.
Selain itu, meningkatkan pelayanan korban bencana dengan cepat, tepat dan terarah, bekerja sama serta berkoordinasi dengan instansi terkait. Kemudian, pelayanan sosial dan kesehatan seperti pemberian santunan dan sembako untuk lansia, duafa dan anak yatim.
Pelayanan kesehatan juga mencakup pengobatan cuma-cuma bagi masyarakat yang kurang mampu dan pemberian makanan tambahan bagi anak stunting.
“Termasuk upaya kesehatan transfusi darah, melalui peningkatan jumlah donor darah, meningkatkan produksi sukarela,” kata Heviyana.
Sebagai informasi, pada tanggal 9 November 2025 kemarin, PMI Kabupaten Cirebon memberikan bantuan perbaikan rumah milik warga Winong, Kecamatan Gempol, Jumaria, yang terdampak angin kencang.
Pada tanggal 26 November 2025 kemarin, PMI juga memberikan bantuan material bangunan untuk rehabilitasi rumah milik Daniyanto yang terdampak cuaca hujan dan angin kencang di daerah Pasalakan Kecamatan Sumber.
“Dalam penanganan bantuan bencana banjir bandang di Aceh, PMI Kabupaten Cirebon juga telah mengirimkan 2 orang staff markas PMI dan mobil tangki air selama 14 hari sejak tanggal 2 Desember sampai dengan 16 Desember 2025,” pungkasnya.***
Simak update berita dan artikel lainnya dari kami di Google News Suara Cirebon dan bergabung di Grup Telegram dengan cara klik link Suara Cirebon Update, kemudian join.
















