SUMBER, SC- Pengamat politik Cirebon, Abdul Kholik menilai, tiga kandidat ketua DPC PDIP Kabupaten Cirebon itu memiliki kapasitas yang sama dan sejajar. Sejauh ini, ia melihat ke depan ketiganya masih bisa bekerjasama siapapun yang terpilih.
Bahkan, ia menduga sudah ada kesepakatan dan kerjasama antarmereka. “Tiga kandidat ketua itu sebenarnya sama-sama kuat. Mustofa, Imron, dan Selly sepertinya kerjasama, sudah kesepakatan (siapa) yang akan jadi,” kata Kholik kepada Suara Cirebon saat ditemui di kediamannya, Selasa (9/7).
Ketiganya, lanjut Kholik, punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Imron Rosadi misalnya, bukan kader partai. Meskipun bisa saja anggota PDIP, tapi tetap belum bisa disebut kader, karena yang harus melalui tahap kaderisasi.
Jika ingin menjadi kader partai, kata Kholik, Imron harus mengikuti proses kaderisasi yang dilaksanakan partai secara bertahap. Tetapi, Konfercab sudah dekat, partai memiliki kewenangan dan pertimbangan dalam menentukan siapa yang akan dipasang untuk memimpin PDIP.
“Bisa saja kalau partai mempercepat melakukan kegiatan kaderisasi, salahsatunya supaya Imron menjadi kader partai. Namun itu hal yang cukup sulit diterima. Meskipun sangat bisa partai tidak mempermasalahkan, semua kewenangan ada di DPP. Tapi yang saya tahu di PDIP tuh ada yang namanya proses kaderisasi,” papar mantan aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).
Nama lainnya H Mustofa yang didorong Pengurus Anak Cabang (PAC) untuk maju lagi di bursa Ketua DPC. Dia punya pengalaman dan posisi, namun yang akan dipersoalkan adalah soal perolehan kursi PDIP dalam Pemilu 2019 lalu. Meskipun, ada faktor pembenar lain atas merosotnya suara partai yaitu Bupati Nonaktif yang diusung partai banteng, Sunjaya Purwadisastra yang terjerat kasus korupsi.
Nama Selly A Gantina juga mencuat. Ia pada Pemilu 2019 lalu, terpilih menjadi anggota DPR RI. Karena itu dalam pandangannya, kelemahan Selly adalah harus berbagi waktu antara memimpin partai dan fokus pada posisinya di Senayan.
“Dengan kesibukannya nanti di DPR RI, apakah akan mampu membenahi partai dari bawah. Meskipun bisa saja kalau dia bisa menempatkan personel-personelnya, sehingga bisa bergerak,” kata Kholik seraya mengatakan, dalam beberapa tahun ini PDIP Kabupaten Cirebon kekurangan tokoh yang memiliki kapasitas lebih. (M Surya)