Program Lelang Kinerja Harus Ditiru demi Percepatan Pembangunan
MALANG, SC- Banyaknya kemajuan yang dicapai Kota Malang, Jawa Timur tak lepas dari upaya dan keinginan kuat Walikota Malang, Sutiaji. Sejak dilantik pada tahun 2018 lalu, walikota langsung menggebrak dengan membuat lelang kinerja untuk percepatan pembangunan.
Demikian disampaikan Asda bidang perekonomian Kota Malang, Diah Ayu Kusuma Dewi dihadapan rombongan pejabat Kabupaten Cirebon yang sedang melakukan kunjungan kerja di kota tersebut, Senin (7/10/2019). Menurut Diah, lelang kerja dilakukan karena hal itu merupakan target walikota dalam percepatan pembangunan Kota Malang.
“Pak Wali membuat lelang kinerja, misalnya Pak Walikota punya target penurunan angka kemiskinan sekian persen, kemudian kepada perangkat daerah ota menanyakan kesanggupan atas target tersebut. Kalau (pejabat) tidak sanggup memenuhi target sesuai keinginan Pak Wali maka (jabatan) akan diserahkan ke orang lain,” kata Diah.
Dan jika pejabatnya menyanggupi target dari lelang kinerja tersebut, kata Diah, maka perkembangan target tersebut akan terus dipantau setiap tiga bulan sekali. Dijelaskan, target tersebut sejalan dengan keinginan terwujudnya Kota Malang menuju Smart City pada tahun 2020 mendatang. Sehingga, memicu perangkat daerah juga berinovasi dalam memberi layanan cepat kepada masyarakat. “Dengan adanya keinginan smart city dan layanan yang lebih cepat, sehingga kami up date aplikasi Sambat. Melalui aplikasi Sambat, masyarakat yang menegeluhkan jalan rusak misalnya, itu sudah langsung bio taging, fotonya bisa langsung kelihatan koordinatnya dan itu bisa langsung dilihat oleh dinas PUPR. Dan ketika PUPR mendapat notifikasi tersebut bisa langsung menindaklanjuti,” jelas Diah.
Masih menurut Diah, Pemkot Malang juga enggak tanggung-tanggung dalam menyelenggarakan layanan terintegrasi dengan menggunakan smart system itu, yakni membentuk tim smart city. System tersebut bisa menjembatani komunikasi Pemkot dengan komunitas digital di Kota Malang yang memang cukup banyak jumlahnya. “Pak Wali Kota juga mencanangkan smart city yang terintegrasi sehingga pelayanan bisa lebih maksimal. Seluruh tim percepatan layanan akan masuk pada System Pelayanan Berbasis Elektronik,” paparnya.
Kendati diakui dari sisi anggaran, infrastruktur dan SDM masih belum optimal, namun karena Smart City sudah ditargetkan pada tahun 2020, maka kekurangan tersebut terus diperbaiki sedikit demi sedikit. “Dalam rangka penegakkan pelayanan berbasis elektronik ini, Walikota mengutamakan e-governance,” ungkapnya. Sebagai kota terbesar ke dua di Jawa Timur, saat ini pelaku ekonomi kreatif Kota Malang berkembang pesat, jumlahnya mencapai 623 pelaku ekonomi kreatif. “Industri digital kreatif juga banyak di kota malang,” terangnya. (Islah)