SUMBER, SC – Cuaca panas dengan suhu tinggi yang terjadi akhir-akhir ini menjadi pertanda bahwa musim ini sedang memasuki masa transisi. Diprediksi, akhir Okteber atau awal November 2019 akan turun hujan.
“Ini menandakan bahwa cuaca ini panas. Dan kalau awan cuaca, kalau dilihat dari data BMKG menunjukkan cuaca ini cerah, tidak ada awan hujan. Berarti ini panas,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Dadang Suhendra, Rabu (23/10/2019).
Dadang menyampaikan, berdasarkan laporan cuaca dari Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisika (BMKG), dalam satu minggu terakhir ini memang ada peningkatan suhu udara dan kecepatan angin. Kecepatannya berkisar antara 40 sampai 85 kilo meter per jam.
Dijelaskan Dadang. berdasarkan analisa tingginya suhu dan cuaca yang cerah seperti tidak biasanya ini menggambarkan masa transisi. Dengan kata lain, saat ini sedang menghadapi musim penghujan.
“Sesuai hasil rapat tingkat provinsi dengan BMKG Vulkanologi pada bulan juni di Kuningan, memang untuk Jabar, kita surat gubernur dalam rangka tanggap darurat ini kan dari Juli sampai akhir Oktober. Memang diprediksi akhir Oktober atau awal November akan turun hujan. Kalau dikaitkan dengan suhu, cuaca, kecepatan angin ini kelihatannya memasuki masa transisi, kita akan segera memasuki musim penghujan,” sambung Dadang.
Kondisi cuaca seperti ini, lanjut Dadang, bisa berdampak pada timbulnya penyakit yang penularannya melalui angin. Suhu udara yang cukup panas juga bisa menimbulkan flu atau batuk yang disebabkan radang ISPA. “Jadi masuknya kriteria waspada, siaga. Artinya hati-hati dengan cuaca ini termasuk dampak penyakit dan lainnya yang disebabkan oleh suhu udara dan kecepatan angin. Mohon waspada dan hati-hati menghadapi musim peralihan ini,” terang Dadang.
Tingginya suhu yang terjadi di Kabupaten Cirebon mencapai 35 sampai 36 derajat celcius. Meski tidak terlalu tinggi, tapi dampaknya dimungkinkan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. (Islah)