CIREBON, SC- Himpunan Mahasiswa Bahasa Indonesia (HIMABI) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menyelenggarakan Festival Bulan Bahasa Indonesia dalam rangka memperingati hari lahir (Harlah) himpunan mahasiswa ini dan Jurusan Bahasa Indonesia ke 4 di gedung ICC kampus setempat, Senin (28/10/2019).
Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dra Hj Tati Sri Uswati MPs menjelaskan, peringatan yang bertema “Mengembangkan Semangat Literasi Generasi Muda Melalui Bahasa, Sastra, dan Budaya Sebagai Wujud Jati Diri Bangsa” ini akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan perlombaan yang berkaitan dengan Bahasa Indonesia dan tentunya dapat mengedukasi para pesertanya.
“Dalam pelaksanaan Festival Bulan Bahasa ini dilaksanakan beberapa hari dan akan dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti lomba membuat esai, pembacaan puisi dan perlombaan lainnya untuk siswa dan mahasiswa se Wilayah III Cirebon. Puncaknya pada 10 November bertepatan hari lahir HIMABI dan bertepatan dengan hari pahlawan akan dilaksanakan seminar dan pengumuman pemenang lomba,” kata Tati saat memberikan sambutan dalam pembukaan festival tersebut.
Dalam kesempatan ini, pihaknya juga menyampaikan, pada 17 Oktober 2019 kemarin Jurusan Bahasa Indonesia berhasil mewisuda 25 mahasiswa angkatan pertama. Selain itu, walaupun baru pertama diakreditasi, Jurusan Bahasa Indonesia FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon berhasil terakreditasi B. Untuk itu, menurut Tati, hal ini adalah sebuah prestasi dan pencapaian yang sangat luar biasa serta hasil dari kerja keras semua pihak yang harus dipertahankan dan terus ditingkatkan.
“Jadi angkatan pertama itu kita memiliki 36 mahasiswa dan yang sudah diwisuda 25 dan ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dari mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia angkatan pertama ini. Selain itu, ada peminatan juga di Jurusan Bahasa Indonesia, yaitu pemitan jurnalistik dan Bahasa Indonesia Penuturan Asing (BIPA). Saya rasa kedua peminatan ini mempunyai prospek yang sangat baik ke depan, karena di era digital 4.0 bahkan 5.0 kemampuan di bidang Bahasa Indonesia akan sangat dibutuhkan masyarakat,” tandasnya. (Arif)