Perketat 89 Desa, 14 Sangat Rawan
SUMBER, SC – Untuk mengamankan jalannya Pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak pada Minggu (27/10/2019), pihak keamanan menerjunkan 2.200 personil gabungan. Kesiapan pengamanan itu diketahui dalam apel terpadu Pemkab Cirebon bersama TNI dan Polri di lapangan Ranggajati yang digelar sehari sebelum pelaksanaan pemungutan suara, yakni Sabtu (26/10/2019).
Kapolres Cirebon, AKBP Suhermanto menjelaskan, dalam Pilwu serentak ini pihaknya dibantu TNI dan Pemerintah Daerah untuk melakukan pengamanan yang tersebar di 26 polsek wilayah hukum Polres Cirebon dan 33 Kecamatan. “Personil yang kami libatkan sebanyak 2.200 personil. Untuk polri sendiri kami terjunkan 1.400 personil,” ujar Suhermanto.
Menurut Kapolres, dalam proses pengamanan tersebut pihaknya memetakan titik kerawanan dengan membuat tiga pola pengamanan, yakni pola aman, rawan dan pola sangat rawan. “Pengisian jumlah personil beda-beda tergantung polanya. Untuk pola aman, 1 desa kita tempatkan 8 personil dari Polri, 2 personil anggota TNI dan 2 personil linmas,” kata Dia.
Untuk pola rawan, pihaknya menempatkan 9 anggota Polri, 3 anggota TNI dan 3 anggota Linmas. Sedangkan untuk pola sangat rawan, pada 1 desa ditempatkan 10 personil Polri, 3 TNI dan 3 Linmas. “Detailnya, yang sangat rawan ada 14 desa, 75 rawan dan sisanya aman. Ada beberapa desa yang punya potensi konflik, namun dari awal kita sudah mapping, kemungkinan di sana sedikit memanas seperti Panguragan dan Palimanan Barat,” jelas Kapolres.
Ditambahkan, untuk desa yang sangat rawan, penyebabnya dipicu dari jumlah calon Kuwu yang hanya 2 calon. Kemudian, bisa dari konflik sosial dan jumlah pemilihnya yang sangat banyak. “Indikator sangat rawan itu jumlah peserta hanya dua, kemudian bisa dari permasalahan sosial, kemudian jumlah pemilih yang cukup banyak, Sejauh ini belum ada ya. Dan untuk wilayah kita Insya Allah aman,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Kapolres menyampaikan seluruh personel pengamanan agar bertindak netral dalam pelaksanaan pengamanan Pilwu. “Amankan masing-masing calon kuwu, cermati dan tindaklanjuti lingkungan sekitar,” kata Kapolres.
Apabila ada permasalahan, lanjut Kapolres segera koordinasi dengan perwira pengendali (padal) wilayah. “Saat pengamanan, personil berada di luar pagar tenda pemungutan, dan personil Polri yang laksanakan pengamanan tidak ada yang bawa senjata api dinas,” katanya.
Kapolres pun meminta laksanakan tugas dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab dan selalu berhati-hati dan waspada dalam bertugas. “Setelah selesai apel pergeseran pasukan anggota langsung menempati sesuai ploting penempatan,” tegasnya.
Polres Cirebon dan jajaran bersama unsur terkait lainnya melaksanakan pengamanan Pilkuwu dengan sandi “Operasi Sangkan Jati 2019” dari tahap pungut dan hitung suara di 176 desa, pada 26-28 Oktober 2019. Seperti diketahui, dari 176 desa tersebut, 149 desa berada di wilayah hukum Polres Cirebon dan sisanya masuk dalam wilayah hukum Polres Cirebon Kota.
Sementara, Bupati Cirebon, H Imron Rosyadi mengungkapkan, apel terpadu digelar dalam rangka kesiapan untuk acara Pilwu serentak se-Kabupaten Cirebon. Apel terpadu dimaksudkan agar pelaksanaan Pilwu dapat berjalan aman, tertib, damai dan sukses.
“Karena pilwu itu merupakan pesta demokrasi yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan sangat rawan. Beda halnya dengan pemilihan kepala daerah maupun pemilihan legislatif dan presiden. Makanya kami dengan TNI Polri mengantisipasi daerah pada pemilihan kuwu ini yang dicemari orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” kata Dia.
Imron menegaskan, jika ada aparat baik ASN maupun lainnya yang terlibat dalam perhelatan pesta demokrasi Pilwu serentak, maka nanti akan dikenakan sanksi. “Kalau PNS ya kita tegur, kalau panitia sebelas ya diganti karena itu dianggap sudah tidak netral,” tandasnya. (Islah / M Surya )