SIAPA sangka, mahasiswi semester 5 jurusan Tadris Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon berhasil mengolah limbah cangkang kerang hijau menjadi sesutu yang bermanfaat.
Limbah cangkang kerang yang biasanya menumpuk dan menimbulkan bau kurang sedap, di tangan mahasiswi ini berhasil diolah menjadi bahan makanan berupa tepung dan memiliki nilai jual.
Ketertarikan untuk mengolah limbah ini berawal dari keprihatinnya melihat sejumlah nelayan yang berprofesi dalam membudidayakan kerang hijau, namun belum memiliki kemampuan untuk mengolahnya secara optimal.
“Salah satu wilayah di Kabupaten Cirebon yang masyarakatnya banyak bermatapencaharian menjadi nelayan dan pembudidaya kerang hijau adalah Desa Kalisapu Kecamatan Gunungjati. Masyarakat pembudidaya ini belum memiliki kemampuan mengolah daging dan cangkang kerang hijau secara optimal,” kata dia melalui WhatsApp, Rabu (13/11/2019).
Menurut mahasiswi yang memiliki nama lengkap Tia Sarawati ini, masyarakat selama ini hanya memanfaatkan kerang tersebut di bagian dagingnya saja. Karena mereka menganggap hanya bagian itu yang memiliki nilai ekonomis. Selain itu pengolahannya pun sangat mudah, hanya dengan merebus dan mengupas untuk memisahkan antara kulit dan daging, kemudian daging kerang tersebut lamgsung mereka jual.
Akibatnya, karena tidak diolah, cangkang kerang tersebut menumpuk di halaman rumah mereka hingga ada juga yang membuangnya ke bibir pantai. Sehingga hal itu menyebabkan pencemaran lingkungan. Selain bau busuk bercampur amis, bibir pantai pantai pun berubah bentuk menjadi tempat pembuangan sampah yang penuh lalat.
“Cangkang kerang yang tidak termanfaatkan ini menimbulkan banyak masalah lain terutama kebersihan lingkungan, sehingga menyebabkan kesehatan masyarakat terganggu,” ucapnya.
Dari fenomena itu, dirinya mulai meneliti dan menemukan sejumlah kandungan yang terdapat dari cangkang kerang tersebut yang dapat mengobati osteoporosis dan memperlancar pencernaan. Kemudian dirinya melakukan inovasi dan mengolahnya menjadi tepung yang bergizi dan memiliki nilai ekonomis yang dapat membantu kesejahteraan nelayan tersebut.
“Maka penggunaan tepung cangkang kerang hijau merupakan salah satu alternatif yang dilakukan dalam upaya memenuhi kebutuhan tubuh akan kalsium. Cangkang kerang dapat diolah dalam bentuk tepung atau serbuk instant, sehingga tahan lama untuk disimpan dan dapat dijadikan bahan dasar dalam membuat berbagai macam produk olahan pangan yang kaya kalsium dan bernilai gizi tinggi,” jelas Tia.
Dia menambahkan, produk cangkang kerang yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah berupa produk kerupuk dan cemilan. “Alasan saya memilih membuat produk diversifikasi pangan berupa kerupuk dan cemilan karena banyak disukai oleh remaja maupun orang dewasa, sehingga dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah kalsium dalam tubuh,” imbuhnya.
Dari inovasinya ini, Tia Sarawati menyabet juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah Inovasi Teknologi 2019 yang diselenggarakan Bapelitbangda Kabupaten Cirebon bertema “Meningkatkan Potensi Daerah dengan Inovasi Teknologi dan Riset Untuk Kemandirian dan Kesejahteraan Masyarakat Cirebon”. Dalam lomba tersebut diikuti 80 peserta dan ada 2 kategori, yaitu mahasiswa/umum dan pelajar SMA se Kabupaten Cirebon.
“Alhamdulilah, dalam perlombaan itu saya nulis dengan judul ‘Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang dan Penambahan Daun Kelor Sebagai Diservikasi Produk Pangan Berkalsium Tinggi’. Dimana isinya tersebut memanfaatkan limbah cangkang hijau,” jelas mahasiswi kelahiran 10 Februari 1999 ini.
Sebelum menulis karya ilmiah tersebut, ia mengaku melakukan penelitian terlebih dahulu selama satu bulan. Hal itu dilakukan agar isi di dalamnya itu tepat dan sesuai dengan kondisi di lapangan
“Rencana kedepan akan melakukan research-research yang terbarukan dan dipublikasikan dalam forum ilmiah, seperti seminar nasional ataupun confference international yang mana dapat bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya. (Arif)