Direktur Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Prof Dr H Dedi Djubaedi MAg menjelaskan, Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah sebuah kerangka penjenjangan kualifikasi yang diterapkan melalui kurikulum untuk menciptakan sumber daya manusia yang mempunyai keahlian di bidangnya.
“Jika kurikulum yang dulu mahasiswa hanya dituntut agar mampu untuk mendeskripsikan, mungkin yang paling tinggi kritis, dan analisis. Tapi dengan kurikulum ini mereka harus sampai ke tingkat kreatifitas dan inovasi. Nah itulah ciri khas yang utama kurikulum KKNI ini. Adapun yang kita lakukan hari ini adalah bagian dari itu untuk merangkai kurikulumnya. Dan kita di sini melibatkan para dosen agar mereka memiliki literasi yang lengkap terkait kurikulum ini,” jelas Prof Dedi kepada Suara Cirebon di sela-sela kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Grand Tryas Kota Cirebon itu.
Dia mengatakan, penerapan kurikulum KKNI ini berdasarkan Perpres Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional. Dimana dalam peraturan tersebut program pascasarjana menduduki level tertinggi terkait jenjang pendidikan. Sehingga, program tersebut dituntut untuk bisa mencetak lulusan yang ahli di bidangnya sesuai jurusan yang mahasiswa pilih.
“Selain itu, Dirjen Pendis juga sudah menetapkan lulusan dari magister kita itu harus benar-benar expert di bidang masing-masing. Bisa sebagai akademisi dalam hal ini dosen, bisa sebagai peneliti, maupun sebagai konsultan. Jadi targetnya S2 atau S3 adalah itu,” ucapnya.
Menurutnya, seiring berjalannya waktu, dinamika di dunia terus berjalan dan berubah. Sehingga kurikulum yang diterapkan pun harus terus menerus direview untuk terus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Karena, kata dia, kurikulum itu tidak selalu sesuai dengan zaman, untuk itu pihaknya harus terus menyesuaikannya dengan perkembangan dan tuntutan zaman tersebut.
“Itulah kenapa kita adakan ini, karena dinamika kita terus berjalan dan kurikulum itu harus kita review terus menerus. Karena di era industri 4.0 ini yang ditanya itu bukan anda dari mana, atau keluaran apa, tapi anda bisa apa?. Jadi mereka harus punya banyak kecakapan, maka kurikulum yang kami buat di pascasarjana S2 atau S3 IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini harus bisa memasuki wilayah itu,” ujarnya Prof Dedi.
Dia menambahkan, setelah kegiatan ini pihak akan melakukan revisi kurikulum yang ada. Sehingga pada tahun ajaran baru, yaitu 2020 Kurikulum KKNI ini bisa langsung berjalan.
“Makanya sekarang kita sedang rancang agar tahun ajaran baru sudah bisa diterapkan dan kita punya acuan yang sesuai dengan kebutuhan,” imbuhya
Selain itu, dia mengungkapan, selama ini pihaknya juga telah melakukan berbagai strategi dalam meningkatkan kualitas, kapasitas, dan kapabilitas para mahasiswa yang melanjutkan pendidikannya ke jenjang S2 dan S3 di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Sehingga, saat ini respons dunia kerja terhadap lulusan kampus ini sangat baik. Hal itu dikarenakan mereka telah memiliki keahlian yang mampu bersaing dengan lulusan lemabaga lainnya. Untuk itu, melalui Kurikulum KKNI ini, pihaknya juga tengah berusaha untuk terus meningkatkan dan membuat lulusan yang berkualitas.
“Maka harapan saya dengan kurikulum baru ini dapat meningkatkan kualitas lulusan yang lebih mampu untuk bersaing di dunia kerja dan berkompetisi dengan pihak lain dan memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan. Sehingga lapangan kerja itu bisa terpenuhi, karena sekarang itu bayak yang kurang terpenuhi karena kurangnya keahlian. Makanya sekarang akan kami penuhi dengan melahirkan lulusan dengan keahlian-keahlian yang diinginkan dunia kerja. Apakah dia ahli dibidang peneliti, akademisi atau dosen, dan di bidang konsultan,” pungkas Prof Dedi. (Arif)