Menanggapi hal itu, Sekretaris DPD Partai Nasdem Kota Cirebon, Harry Saputra Ghani (HSG) mengatakan, Pilkada masih lama dan kepemimpinan duet Walikota-Wakil Walikota Azis-Eti baru beranjak satu tahun. Karena itu wacana pencalonan walikota dianggap masih terlalu dini.
Menurutnya, sesuai undang-undang (UU) Walikota Azis memang tidak bisa lagi mencalonkan diri, karena sudah dua periode. Namun demikian, partai tidak mau Eti dipusingkan dengan sesuatu yang masih jauh atau lama yaitu tahun 2024.
Pihaknya saat ini hanya mendorong agar Eti fokus pada kerja-kerja konkret sebagao wakil walikota Cirebon. “Yang pasti Bu Eti merupakan kader terbaik Nasdem untuk saat ini, tetapu kami tidak mau buat beliau pusing tentang hal-hal yang bersifat kepartaian,” sambung HSG.
Dikatakan, Partai Nasdem sepakat agar Eti fokus bekerja sebaik-sebaiknya untuk pembangunan dan kemajuan Kota Cirebon. Diharapkan membuat terobosan program yang manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat.
HSG sepakat Nasdem ke depan mengusung kembali Eti Herawati menjadi orang nomor satu di Kota Cirebon, namun pihaknya tidak ingin membicarakan Pilkada terlebih dahulu. Pasalnya masih terlalu lama, sehingga yang lebig utama adalah mendorong Eti untuk fokus memajukan Kota Cirebon.
Menurut HSG, selama Eti membantu Azis membangun Kota Cirebon sudah banyak hasil yang terlihat seperti persoalan sampah yakni menyulap Tempat Pembuangan Sampah (TPS) menjadi taman. Bahkan, pembangunan taman tersebut bukan dari APBD melainkan sumbangan dari beberapa corporate social responsibility (CSR).
“Ibu Eti membantu Pak Azis membangun Kota Cirebon sudah cukup terlihat, misalkan sampah di beberapa tempat seperti di Kesambi sudah dinetralisir dan mesti paham bahwa tamannya bukan dari APBD Kota Cirebon, tetapi dari CSR,” ujarnya. (M Surya)