Video itu sempat viral dan membuat geger di kalangan anggota FHPTK. Tak sedikit anggota FHPTK yang mempertanyakan beredarnya video tersebut. Zen menegaskaskan tidak ada niat dirinya untuk kesombongan dalam membuat video itu.
“Dari awal saya sangat mendungkung perjuangan guru honorer ini. Saya ingin membantu guru honorer. Video dengan penjelasan seperti itu untuk mendongkrak semangat semua guru honorer yang akan hadir meskipun dibatasi. Itu bukan karena kesombongan. Tida ada niat sombong. Karena saya pernah merasakan pahitnya jadi honorer,” tegas Zen saat berkunjung ke redaksi Suara Cirebon semalam.
Dikatakan, esensi dari isi video tersebut adalah untuk pengurangan jumlah massa di lapangan. Menurutnya, gagasan pengurangan jumlah massa itu datang dari pengurus FHPTK. Karena, FHPTK yang akan kena dampak masalahnya jika dalam aksi damai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Hal itu dibernarkan Ketua FHPTK Kabupaten Cirebon, Sholeh Abdul Ghofur. “Karena kalau terlalu banyak pun, ketika dipertimbangkan itu kurang efektif. Gagasan itu dari kami, itu disampaikan untuk dipertimbangkan,” ujarnya.
Sholeh juga menampik jika orang yang menyampaikan pesan lewat video itu adalah oknum yang sengaja cari muka kepada Kadisdik atau sebagai pesanan kadisdik. Sholeh juga secara tegas menyatakan video tersebut bukan sebagai bentuk intimidasi. “Tidak ada oknum yang memanfaatkan itu,” kata Sholeh.
Justru sebaliknya, kata Sholeh, pihak Kadisdik sangat mendukung langkah yang dilalukan FHPTK. “Kadisdik malah mempersilahkan kami dari forum ikut serta di ruangan untuk merumuskan. Tidak hanya tahu hasil, tapi tahu prosesnya seperti apa. Lima perwakilan kami bisa diterima masuk merumuskan draft,” papar Sholeh.
Dijelaskan Sholeh, saat itu pembina FHPTK bertahan hingga larut malam membimbing dan memberi semangat pengurus FHPTK yang sudah mulai down. “Dia (Zen) sangat kooperatif, saya pribadi sebagai ketua umum sangat menyayangkan, kok tiba-tiba ada video viral. Memang waktu malam itu karena beliau kecapekan jadi tidak kontrol,” sambungnya.
Masih menurut Sholeh, Zen adalah sosok pembina yang care dengan anggota FHPTK dan selalu mem-back up serta memberi arahan yang baik. Selain itu, Zen juga merupakan sosok yang telah berjasa bagi FHPTK. “Beliau berjasa membuat draft Perbup, karena kami sendiri belum pernah tahu cara membuat perbup. Alhamdulillah kang Zen dipercayakan oleh dinas tentang draftnya,” papar Sholeh.
Dan pada ke esokan harinya, imbuh Sholeh, ketika aksi mulai berlangsung, pembina FHPTK juga datang ke lokasi dan nampak senang melihat jumlah massa yang mencapai ribuan. Kondisi itu berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan sebelumnya melalui video tersebut. “Saya juga sudah minta maaf ke kang Zen,” pungkasnya. (Islah)