Seperti pengurus Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cirebon Nurlaeli mengatakan, siklus perubahan anak-anak ke dewasa menjadi hal yang lumrah, dan pihaknya pun pernah merasakan di fase tersebut
“Sebelum menjadi dewasa saya dulu pernah menjadi anak dan remaja, dari yang saya rasakan dulu dan beberapa cerita teman sebaya sebenarnya saat anak-anak mencari ekspresi di luar sana anak-anak butuh dukungan dan teman,” katanya melaui pesan singkat kepada Suara Cirebon, Rabu (8/1)
Ia mengatakan, hal tersebut bisa terjadi, dikarenakan saat di rumah tidak ada seseorang yang bisa memberikan dukungan dan teman kepada mereka, sehingga mereka mencari kenyamanan kepada kawan yang lain dan belum tentu mereka bisa membedakan yang baik dan tidak.
“Kemudian anak-anak mencari alternatif yaitu kawan, nah teman ini yang terkadang belum bisa anak-anak bedakan yang mana kawan yang baik dan yang mengajak berbuat tidak baik,”katanya.
Sehingga, menurut dia, hal seperti itu bisa diandalkan membuat diri si anak menjadi nyaman, dan seringkali membuat anak-anak ikut arus pergaulan.
Selain peran orang tua atau teman terdekat, bagi Leli peran pendidikan pun sangat penting bagi para remaja atau pemuda di usia 15 sampai 17 tahun ini. Menurut ia, pendidikan karakter menjadi hal yang utama.
“Yang utama menurut saya pendidikan berbasis karakter yang lebih mengedapankan kualitas ahlak budi pekerti. Sekolah di kita masih mengedapankan pendidikan formalitas yang mengejar target kurikulum dan nilai bukan proses dari pembelajaran yang mengoptimalkan kemampuan anak,”ujarnya. (M Surya)