TANAH warga yang amblas karena tergerus adalah yang kondisinya belum tersentuh beronjong kawat. Salahsatu warga setempat yang sedang membersihkan sampah ranting dan batang pohon di sungai tersebut, Samsu (50) mengatakan, amblasnya beronjongan penahan tanah itu terjadi sekira dua tahun lalu.
Kondisi semakin parah saat pohon rangdu yang tumbuh ditepi sungai tersebut tumbang dan pangkalnya dibiarkan menyumbat aliran air. Menurut Samsu, hal itu membuat semua jenis sampah tersangkut dan membuat air tersumbat. Sehingga, ketika musim hujan kerap membuat air sungai limpas ke pemukiman warga.
“Awalnya itu pohon rangdu tumbang, tapi dogel-nya enggak diangkat jadi menyumbat. Kalau beronjongan sih sudah longsor dua tahunan. Akibatnya ya itu, tanah warga tergerus,” ujar Samsu.
Dijelaskan, sebagai warga yang rumahnya dekat dengan sungai tersebut, pihaknya yang paling terdampak ketika banjir. Sehingga, dengan alat seadanya setiap hari dia berusaha menyingkirkan ranting dan batang pohon yang menggunung di sungai tersebut.
Terpisah, Kasi Ekbang desa Susukan, Ino Suparno membenarkan kondisi sungai tersebut tidak ada pemeliharaan atau perbaikan sejak lama. Sejauh ini belum ada penanganan yang dilakukan pemerintah melalui dinas terkait.
Beronjong kawat yang sudah amblas merupakan langkah antisipasi yang dilakukan pemdes melalui anggaran desa tahun 2018. “Pemberonjongan itu sudah dua kali, terakhir tahun 2018. Tapi selalu amblas karena tanahnya labil,” kata Ino.
Sebelumnya, lanjut Ino, pihak pemdes setempat juga sudah sering mengajukan perbaikan kepada Pemda. Bahkan, pemdes juga mengajukan permohonan bantuan kepada anggota DPRD dalam masa reses tahun 2019 kemarin. Namun, upayanya itu belum membuahkan hasil dan kondisi sungai semakin memprihatinkan.
“Kasihan penduduk di Blok Panjunan dari RT 16 sampai RT 22 dan Blok Kramat RT 28 sering kena banjir kalau hujan lebat. Kalau penyebab beronjong amblas itu karena air kiriman dari selatan, lalu menghantam bronjong akhirnya longsor,” lanjut Ino.
Ia berharap, pemerintah memperhatikan nasib warganya yang kerap terancam banjir dengan menanggulangi kondisi tersebut. (Islah)