CIREBON, SC- Banjir yang menggenangi Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti Senin malam (13/1), telah surut sekitar pukul 23.30. Akibat banjir tersebut, sebanyak 400 Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Kalijaga menjadi terdampak.
Selain itu, sebanyak 250 rumah ikut tergenang. Hingga Selasa (14/1) warga pun masih mengungsi akibat banjir semalam. Meskipun sudah surut, banjir masih membayangi warga, sehingga mereka khawatir bakal tergenang lagi.
Seperti yang dirasakan Aam (43), warga RT 07 RW 03, Kelurahan Kalijaga. Menurut dia setiap tahun Kelurahan Kalijaga menjadi langganan banjir, khususnya di RT 07.
“Masih ada rasa khawatir, meski air sudah surut. Banjir tahunan kali ini di Kalijaga yang paling parah di RT 07. Air juga surut pas pukul 23.30 malam tadi mas,” ujar Aam kepada Suara Cirebon di sela-sela membersihkan rumahnya yang kotor akibat banjir.
Aam bersama keluarga masih trauma, apalagi di sekitar rumahnya, termasuk wilayah paling parah terdampak banjir. Airnya sampai sebetis orang dewasa masuk ke dalam rumah.
“Air masuk ke rumah sampai sebetis. Di rumah mertua saya sampai sepaha. Masih ada rasa khawatir, takut kalau sore sudah mulai mendung dan hujan, masih ada rasa waswas,” ujar Aam.
Sementara itu, Walikota Cirebon, Drs H Narshrudin Azis SH pascabanjir, langsung meninjau lokasi, Azis mengatakan kedatangannya untuk membantu masyarakat. “Kami datang untuk membantu mereka, insya Allah kami Pemerintah Kota Cirebon akan selalu hadir di samping masyarakat,” kata dia.
Azis mengaku sudah mengintruksikan kepada sejumlah kepala dinas untuk segera memberikan bantuan kepada korban banjir. Pasalnya, banyak warga yang belum bisa mencari nafkah pascabanjir ini. Karena harus bersih-bersih rumah.
Untuk memenuhi kebutuhan makanan korban banjir, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kota Cirebon membuat dapur umum. Hal itu diakui Kepala DSPPPA Kota Cirebon, Iing Daiman.
Pihaknya telah menyalurkan bantuan makanan kepada korban banjir sejak pagi tadi. “Bantuan makanan akan diberikan sehari tiga kali. Kami siapkan di belakang kantor mas untuk memudahkan akses dengan air bersih dan lain-lain,” kata Iing.
Sebelumnya, Kelurahan Kalijaga terendam air dengan ketinggian 50-100 cm pascahujan deras yang mengguyur Kota Cirebon selama dua jam lebih sejak pukul 18.40. Dampak dari banjir tersebut, sekitar ratusan rumah hampir terendam air dengan tingi mata air (TMA) semata kaki, serta tidak ada korban yang terdampak parah.
“Di Kecamatan Harjamukti itu ada sekitar dua kelurahan. Tapi yang paling parah dikelurahan Kalijaga, karena dikelilingi atau dialiri sungai Cikalong,” ujar Walikota Azis kepada awak media di sela monitoring.
Azis mengatakan, sebagian warga yang terdampak sudah dievakuasi ke tempat yang labih aman atau dataran tinggi. “Orang tua yang jompo, dan kemudian yang sakit keras dan anak-anak, seperti balita berhasil kami evakuasi, ya alhadmulillah,” ujar Azis. (M Surya)