Wakil Rektor I IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr H Saifudin Zuhri MAg menjelaskan, berdasarkan peraturan tersebut, untuk jurusan yang berakreditasi A diperbolehkan menerima paling banyak 5 kelas, akreditasi B paling banyak 3 kelas, dan yang berakreditasi C paling banyak 2 kelas. Sedangkan setiap kelasnya paling banyak diisi hanya 35 mahasiswa saja.
BACA JUGA: Mengintip Senja di Gedung Negara, Ada Apakah?
“Peraturan itu bukan berlaku di IAIN Syekh Nurjati Cirebon saja, tapi seluruh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di seluruh Indonesia, baik itu Universitas Islam Negeri (UIN), IAIN, maupun Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Dan pembatasan kuota ini berlaku sejak penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2020/2021,” jelas Saifudin ketika ditemui di ruang kerjanya, Senin (20/1/2020).
Dia mengungkapkan, dengan adanya pembatasan kuota penerimaan mahasiswa baru ini, tentu akan berdampak pada semakin ketatnya persaingan di antara calon mahasiswa saat seleksi. Sehingga, mereka yang lolos seleksi dan diterima di IAIN Syekh Nurjati Cirebon adalah yang terbaik dari yang baik yang telah mendaftar untuk mengeyam pendidikan di kampus tersebut.
“Jika dihitung berdasarkan prediksi yang akan mendaftar dan diterima menjadi mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon itu 1 banding 20. Jadi perbandingannya dari 20 pendafar itu hanya 1 yang akan diterima,” ucapnya.
Untuk itu, lanjut dia, calon mahasiswa yang ingin mendaftar di IAIN Syekh Nurjati Cirebon harus mempunyai kompetensi dan potensi. Sehingga, dari sekarang mereka diimbau untuk mempersiapkan diri menjalani seleksi masuk jika ingin mendaftar di kampus ini.
BACA JUGA: Ribuan Warga Nunggak PBB
“Kompetensi itu terkait kemampuan akademik mereka di jenjang pendidikan mereka sebelumnya, yaitu di MA, SMK, SMK dan jrnjang pendidikan lainnya yang sederajat. Sedangkan potensi adalah yang terkait kemampuan yang bersangkutan terkait prodi yang mereka pilih. Nanti itu ada tes dan seleksinya,” ungkap Saifudin.
Menurut dia, dengan jumlah mahasiswa yang dibatasi, maka proses pembelajaran di dalam kelas juga bisa lebih nyaman, sehingga kualitas lulusan IAIN Syekh Nurjati Cirebon dapat terus meningkat.
“Sebenarnya semakin banyak pendaftar juga akan semakin baik, karena persaingan semakin ketat dan calon mahasiswa yang lolos pun mereka yang benar-benar memiliki kemampuan. Sehingga mereka dapat optimal mengikuti perkuliahan dan lulusan IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini benar-benar berkualitas,” ucapnya.
BACA JUGA: Kurang Pengawasan, Kenakalan Remaja Meningkat
Sementara itu, Kabag Akademik dan Kemahasiswaan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Kamal MA MAk, untuk pendaftaran melalui Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) tahapan untuk pendaftarannya sudah dibuka sejak 6 Januari 2020 kemarin.
“Untuk pendaftaran SPAN-PTKIN dibuka secara nasional, karena itu yang menanganinya langsung kementerian. Sedangkan untuk UM (Ujian Masuk) PTKIN dan SPMB (Seleksi Penerima Mahasiswa Baru) Mandiri saat ini masih dalam penyusunan dan sudah berbentuk draf, tinggal menunggu persetujuan pak rektor untuk ditandatangani,” pungkasnya. (Arif)