Buntut SKTM Dihentikan, Pemdes Wacanakan Anggarkan Jaminan Kesehatan Warga Miskin dari APBDes
TALUN, SC- Surat Edaran (SE) Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) yang melarang dualisme penganggaran jaminan kesehatan disesalkan Kuwu Karanganyar, Kecamatan Panguragan, Kabupaten Cirebon, Yakub. Pasalnya, SE Kemendagri itu berdampak pada penghentian layanan SKTM oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon.
Menurut Yakub, jumlah masyarakat miskin masih cukup banyak yang belum ter-cover Penerima Bantuan Iuran (PBI). Di Desa Karanganyar, tercatat masih ada lebih dari 300 warga miskin.
BACA JUGA: BPJS Ingkar Janji, 800 Ribu Peserta Migrasi
“Berkaitan dengan edaran itu kami dari pemdes sangat menyesalkan, karena bagaimanapun masih banyak masyarakat yang belum ter-cover PBI,” ujar Yakub saat ditemui diwilayah Sumber, Rabu (22/1).
Meski demikian, lanjut Yakub, kondisi tersebut membuat Pemdes Karanganyar akhirnya punya tanggung jawab besar. Pemdes harus hadir memberi solusi terhadap masalah tersebut. Solusinya, Pemdes Karanganyar akan menganggarkan jaminan kesehatan warga miskin dari APBDes.
“Karena masih banyak masyarakat tidak mampu yang belum ter-cover, kita bertanggung jawab untuk bisa hadir memberi solusi terhadap masalah tersebut. Salahsatunya kedepan kita akan anggarkan dalam APBDes, baik yang berkaitan dengan kesehatan maupun lainnya,” paparnya.
BACA JUGA: Gerindra Dorong Revisi UU BPJS
Saat ini, pemkab melalui Puskesos sedang melakukan sinkronisasi data warga miskin dengan yang ada di Kemensos. Dalam masa validasi dan sinkronisasi data tersebut, pemdes masih berharap agar pemkab bisa memberi solusi, khususnya untuk kondisi urgen dan darurat.
“Karena masih ada BDT yang belum sinkron atau pasti, makanya sambil nunggu itu kita juga berupaya melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi kedepan. Jadi, selama melakukan pendataan, persoalan yang urgen dan darurat harus ada solusi,” beber Yakub.
BACA JUGA: BPJS Tetap Naik, Netty: Kau yang Memulai, Kau yang Mengingkari
Yakub menambahkan, jangan sampai peristiwa yang dialami warganya belum lama ini terjadi pada warga miskin lainnya. Warganya yang bernama Kaliri terkendala dengan biaya perawatan di salahsatu rumah sakit justru setelah selesai proses penanganan medis menghancurkan dua benjolan di perutnya. Pemdes Karanganyar akhir menjadi jaminan untuk penyelesaian masalah tersebut. (Islah)