Dia mengungkapkan, saat ini IAIN Syekh Nurjati Cirebon telah memiliki 10 guru besar dan 77 doktor. Dan jumlah itu terbilang cukup fantastis untuk lembaga ini. Bahkan, dengan didukung 3 fariabel, seperti akademik, perluasan akses, dan infrastruktur, pihaknya optimis pengembangan kampus ini sangat terbuka lebar.
“Hal itu merupakan capaian tahun 2019 lalu yang sangat membahagiakan kita semua. Dan di tahun 2020 ini kita akan mengadakan rapat kerja lagi untuk mempersiapkan diri. Sehingga kita bisa semakin percaya diri untuk berkompetisi dengan perguruan tinggi lainnya. Karena dari berbagai bidang keilmuan kita sudah representatif,” jelasnya.
BACA JUGA: Oleng ke Jalur Kanan, Truk Tangki Dihajar Bis
Sementara itu, Prof H Bambang Yuniarto MSi mengatakan, untuk mendapatkan gelar profesor tersebut tidak diraih dengan mudah. Salahsatu momok menakutkan bagi semua yang ingin menjadi guru besar adalah menerbitkan scopus. Pasalnya, untuk menerbitkannya banyak persyaratan yang harus dipenuhi dan cukup sulit.
“Pada tahun 2011 saya menulis 2 scopus, tahun 2017 menulis 1 scopus, dan tahun 2018 menulis 2 scopus. Jadi totalnya saya sudah menulis 5 scopus. Karena menulis scopus ini menjadi sebuah persyaratan yang tidak bisa ditinggalkan untuk menjadi profesor, dan ini menjadi sebuah momok menakutkan bagi yang ingin merambah menjadi guru besar,” papar Bambang.