Tak Mau Tahu, Harus Segera Carikan Formula Program Pengganti SKTM
SUMBER, SC- Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg menginstrsuksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon untuk tetap memberi jaminan kesehatan kepada masyarakat tidak mampu setelah dihentikannya Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) tahun 2020 ini. Bupati tidak mau tahu, apapun cara dan formula yang akan dilakukan Dinkes, masyarakat harus tetap terlayani.
“Program dari pusat bahwa SKTM tidak boleh, maka sebagai bupati saya instruksikan kepada Dinkes bagaimana caranya melayani masyarakat. Saya tidak mau tahu bagaimana caranya, pokoknya sabisa-bisa kudu bisa, pasti bisa,” tegas Bupati Imron usai menghadiri ekspose aula Dinkes Kabupaten Cirebon, Jumat (24/1).
BACA JUGA: Hasan Basori Usulkan Revisi Sistem
Untuk memberi layanan tersebut, bupati juga menyerahkan sepenuhnya kepada Dinkes nama yang akan digunakan sebagai pengganti SKTM. Menurut Imron, instruksi itu ia keluarkan karena semata-mata agar masyarakat tidak mampu tetap bisa mendapat jaminan kesehatan.
“Terserah namanya apa, enggak tahu BPJS enggak tahu SKTM, yang penting rakyat bisa terlayani,” tandas Imron.
Selain itu, kata Imron, instruksi yang ia berikan itu dalam rangka memicu inovasi pejabat Pemkab Cirebon, khususnya Dinkes, di tengah kondisi seperti ini. Karena dengan inovasi itu, apapun persoalan yang dihadapi akan ada jalan keluarnya. “Makanya jadi pejabat itu harus bisa berinovasi,” tukasnya.
BACA JUGA: Total Tunggakan Jadi Rp3,6 M
Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni mengatakan, saat ini pihaknya masih mencari solusi terbaik jaminan kesehatan pengganti SKTM. Pihaknya terus memutar otak untuk merumuskan dan mencari formula yang tepat. Langkah pertama yang akan dilakukan Dinkes Kabupaten Cirebon adalah berkoordinasi dengan pihak dan dinas terkait.
“Nanti hari Selasa (28/1, besok), kita akan ada rapat untuk mencari solusi pengganti SKTM dengan komisi I dan IV, kemudian BKAD, Bappelitbangda, serta Dinsos. Karena ada Permendagri yang melarang dobel anggaran, nanti kita cari solusinya dengan pihak terkait,” ujar Enny. (Islah)