Pasalnya, Netty menjelaskan, RSPI ini merupakan rumah sakit vertikal di bawah pengawasan langsung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dalam kesempatan itu rombongan Komisi IX diterima oleh Direktur Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes dan Direktur RSPI beserta jajarannya.
BACA JUGA: BPJS PBI Jadi Pengganti SKTM
“Mereka melaporkan kondisi terkini di Indonesia, termasuk laporan adanya dua pasien yang menunjukan gejala menyerupai virus Corona,” jelasnya.
Namun, politisi PKS ini mengungkapkan, pihak rumah sakit telah menyatakan bahwa kedua pasien tersebut negatif Corona. Bahkan, mereka telah diperbolehkan pulang karena telah menunjukan perbaikan.
Selain itu, kata Netty, RSPI Sulianti Suroso ini dilengkapi sarana dan prasarana yang lengkap guna menanggulangi penyakit infeksi. Bahkan, rumah sakit ini telah memiliki pengalaman dalam penanganan kasus SARS 2003, H5NI 2005, H5N1 2009, suspect Ebola 2014, suspect MERS 2015, Difteri 2017, hingga TB RO 2018.
Netty menambahkan, RSPI Sulianti Suroso juga telah menyediakan 11 ICU isolasi yang digunakan untuk mengisolasi pasien yang terjangkit penyakit infeksi. Apabila pasien outbreaks positif corona atau dinyatakan meninggal, maka RS akan menyiapkan zona yg memiliki kapasitas yang lebih banyak menjadi 17 sampai 24 ICU isolasi.
BACA JUGA: Wow, KPK Sita 95 Titik Lahan!
“Rumah sakit ini sudah terstandarisasi secara internasional dan mendapat pengakuan dari WHO. Selain rumah sakit ini pemerintah juga menyediakan pelayanan rujukan oleh RSPAD dan RS persahabatan,” paparnya.
Selain itu, Netty menjelaskan, untuk mengantisipasi virus coron ini, pemerintah terus menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak panik dan senantiasa melakukan pencegahan. Seperti dengan memperhatikan etika batuk, cuci tangan dengan air dan sabun, serta makan makanan yang sehat dan cukup istirahat.
“Saya mengharapkan dalam situasi seperti ini pemerintah menjadi pihak terdepan dalam memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat lewat berbagai media. Era teknologi yang pesat sangat rawan masyarakat mendapat informasi hoax. Contohnya muncul berita bombastis yang membuat masyarakat menjadi panik dan khawatir dengan keberadaan virus Corona di Indonesia,” jelas Netty.
Untuk itu, menurut Netty, virus seperti Corona ini harus dihadapi oleh benteng imunitas atau daya tahan tubuh sendiri. Sehingga dengan melakukan berbagai upaya pencegahan diharapkan dapat menangkal ancaman virus di sekitar kita.
BACA JUGA: Butuh Kepastian Nasib, Guru Honorer Siap Geruduk Jakarta
“Selain dengan pola hidup bersih dan sehat, imunitas juga dibangun dengan cukup terkena paparan matahari dan istirahat, menghindari stress, jaga kebersihan lingkungan, serta tidak merokok. Namun bila mengalami sakit dengan gejala demam, batuk dan sulit bernafas, agar segera berobat ke rumah sakit,” pungkasnya. (Arif)