Kasubag Sosial dan Agama Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Cirebon, Idat M Nasih mengungkapkan, selain atap dan plafon, kondisi sumber air, pagar dan sanitasi juga sangat memprihatinkan karena tidak mendukung sebagai tempat transif para Jamaah Haji.
BACA JUGA: Hii.. Makan Siang di Hotel Aston Cirebon, Pria Ini Temukan Kecoa di Hidangannya
“Yang banyak rusak dan paling harus disentuh adalah aula, karena plafon dan atap sudah mengkhawatirkan. Makanya tahun ini untuk transit pemberangkatan dan pemulangan haji rencananya kita sewa tempat. Kita sudah ajukan rencana sewa ke pak bupati, tapi masih belum ada jawaban,” kata Idat, Rabu (12/2).
Sejak masuk ke bagian Kesra Setda pada tahun 2014 silam, kata Idat, gedung tersebut diketahui belum pernah tersentuh perbaikan atau pembangunan apapun. Padahal, sebelumnya sudah beberapakali diusulkan perbaikan, tapi tidak pernah direalisasi.
“Usulan pada tahun anggaran 2017 juga lolos, tidak ada realisasi. Tapi kabarnya tahun ini di renja (rencana kerja) Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) ada pembangunan gedung asrama haji watubelah ini,” tukas Idat.
Dia menjelaskan, Renja tersebut sebenarnya masuk dalam visi-misi prioritas Bupati Cirebon selama lima tahun kedepan. Program prioritas itu diantaranya, pembangunan sarana sosial maupun peribadatan seperti revitalisasi Masjid Agung Sumber, pembangunan menara Masjid Agung Sumber dan pembangunan gedung Asrama Haji Watubelah.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Cirebon, A Sukma Nugraha mengatakan, anggaran untuk rehabilitasi tempat tersebut pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui program Ban-Gub.
BACA JUGA: Siapa Pantas Jabat Sekwan?
Bahkan, kata Sukma Nugraha, dari rencana tersebut pihaknya justru ingin membangun Asrama Haji Watubelah dari awal lagi. Mengingat, tempat tersebut akan dimanfaatkan oleh masyarakat banyak yang hendak menunaikan ibadah haji.
“Kalau hanya membangun atapnya saja, pondasinya belum tentu masih bagus. Makanya kami nanti ingin membangun dari nol lagi. Tinggal nunggu bantuan dari gubernur saja,” ungkapnya. (Islah)