Bupati Imron Bantah Mundurnya Mutasi karena Titipan, Sebaliknya Ia Ingin Pancing Para Pemain
SUMBER, SC- Isu yang menyebutkan bahwa mantan Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra masih mengendalikan rencana mutasi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Cirebon, dibantah keras oleh Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg.
Bupati juga menegaskan, mundurnya jadwal mutasi bukan karena mengakomodir “titipan” orang-orang tertentu. Menurutnya, pernyataan dirinya itu sekaligus untuk menangkal isu yang menyebutkan bahwa Sunjaya masih berperan dalam proses mutasi.
“Justru (pernyataan) saya ini untuk menangkal, Pak Sunjaya sendiri tidak pernah ngomong ke saya,” tandas Imron belum lama ini.
BACA JUGA: Akhirnya, Tahun Ini Pasar Pasalaran Dirampungkan
Namun, bupati mengakui bahwa dirinya pernah bersilaturahmi ke Sunjaya. Bahkan, silaturahmi itu tidak hanya dilakukan kepada Sunjaya. Melainkan kepada mantan Wabup Cirebon, H Tasiya Sumadi Al-Gotas juga Imron akan melakukan hal yang sama.
“Dan ke Pak Gotas juga nanti minggu depan saya silaturahmi. Tapi kok justru ada isu titipan harus inilah, harus itulah,” tegas Imron.
Bupati menjelaskan, penundaan mutasi itu sengaja dilakukan untuk mengetahui pihak-pihak yang ikut “bermain”. Jika diibaratkan “pemain” itu adalah buaya, maka bupati sengaja membiarkannya untuk memastikan kebenaran adanya buaya dalam proses mutasi.
Bukan hanya itu, agar buaya terpancing muncul ke permukaan, bupati juga sedang memasang jebakan dengan memberi umpan kepada buaya itu. “Makanya kalau lihat buaya itu beri umpan dulu, nanti kalau buayanya nongol (baru kelihatan) itu buayanya. Karena saya lihat di kabupaten cirebon banyak pemain, (sehingga suasana jadi) keruh semua, (tapi) nanti kelihatan. Makanya saya biarkan dulu untuk mengetahui pemainnya,” papar Imron.
BACA JUGA: Hujan dan Angin Tumbangkan Pohon Besar di Jalan Siliwangi
Bupati menjelaskan, mundurnya pelaksanaan mutasi itu dimaksudkan untuk mencari informasi dari masyarakat terkait isu transaksi jabatan berdasarkan klaim yang dilakukan pemain. Dengan penundaan mutasi, maka minimal bisa memutus klaim transaksional.
“Kalau begitu ada (rencana mutasi) ini langsung dilaksanakan, nanti kalau (perkiraan) si pemain pas padahal dia tidak ada ikatan, kan nanti diklaim kerjaan dia, nanti dapat uang kan,” terangnya.
Sementara terkait steatmennya perihal mutasi yang dinilai membingungkan masyarakat karena selalu berubah-ubah, bupati menegaskan bahwa hal itu juga sengaja dilakukan karena situasi di Kabupaten Cirebon saat ini berbeda alias tidak normal. Beda ketika situasinya normal, Imron memastikan gerak dan langkahnya juga akan tidak seperti saat ini.
“Situasinya seperti ini, kalau situasinya normal nanti akan beda. Jadi dalam tingkah laku kita, mana yang normal dan tidak ya harus beda. Buaya harus dipancing,” tukasnya.
BACA JUGA: Hii.. Makan Siang di Hotel Aston Cirebon, Pria Ini Temukan Kecoa di Hidangannya
Saat disinggung penundaan mutasi bisa membuat imejnya merosot, Imron mengaku tidak menghiraukan hal itu. Pasalnya, dirinya merasa tidak punya kepentingan, sehingga tidak merasa takut dengan merosotnya imej.
“Yang takut imej merosot itu yang punya kepentingan. Kalau tidak ada kepentingan terserah saja, kan kita main di dalam aturan main,” ungkap Imron seraya mengatakan, sekiranya masyarakat punya usulan atau masukan yang normatif, maka bisa disampaikan langsung kepada dirinya. (Islah)