Hal senda diungkapkan peserta pelatihan lainnya, Wanipa (37). Setelah 7 bulan bergabung dengan Kula Eksis, dia bersama suaminya yang sama-sama penderita tunarungu dan wicara mendapat banyak pelatihan. Keterpilan yang kini telah dikuasai mereka adalah menjahit dan membuat kue kering yang saat ini dimanfaatkan untuk kegiatan usaha, sehingga hal itu dapat meningkatkan perekonomian mereka.
“Bergabung dengan Kula Eksis ini banyak manfaatnya. Seperti diadakan pelatihan keterampilan. Alhamdullah dari berbagai pelatihan itu saya bersama suami bisa menjahit dan membuat kue donat yang dijual di warung-warung. Lumayan buat nambah-nambah penghasilan mas,” kata Wanipa melalui penerjemah bahasa isyarat kepada Suara Cirebon.
BACA JUGA: Memberdayakan Kaum Difabel Agar Tetap Eksis
Hanifah Nurfaiziah Hata (22) penderita tunarungu dan wicara, yang juga peserta pelatihan tersebut menambahkan, selain mendapat keterampilan memasak, dengan mengikuti kelompok ini dia juga mengaku dapat memperluas pergaulannya. Sehingga dirinya bisa mendapat teman dan pengalaman baru yang sangat bermanfaat untuk bekalnya di masa mendatang.
“Saya baru 2 bulanan bergabung dengan Kula Eksis. Di sini saya bisa dapat teman baru dan bisa belajar tata boga juga. Soalnya mamah juga pembuat kue kering. Jadi dengan mengikuti pelatihan ini bisa menjadi bekal untuk meneruskan usaha mamah,” pungkas Hanifah melalui penerjemah. (Arif)