Hingga Kini Tak Ada Tanda-tanda Rekom Cawabup Keluar, Bupati Khawatir “Salah Alamat”
ARJAWINANGUN, SC- Sampai saat ini rekomendasi calon wakil bupati (cawabup) Cirebon masih belum turun. Ketidakpastian turunnya rekomendasi cawabup itu membuat Bupati Cirebon, H Imron MAg khawatir turunnya rekomendasi salah alamat.
Hal itu disampaikan Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg usai menemui masyarakat Desa Arjawinangun, di GOR Arjawinangun, Kecamatan Arjawinangun, Minggu (23/2). Kepada sejumlah awak media, bupati menegaskan, sebagai ketua DPC PDI Perjuangan dirinya juga masih bertanya-tanya perihal kepastian turunnya rekomendasi tersebut.
“Belum, saya juga bertanya turunnya dimana, saya kan ketua. Saya khawatir turunnya salah alamat,” kata Imron.
BACA JUGA: Dua Anggota Geng Motor Pelaku Curas Dibekuk Polisi
Menurut Imron, semula dirinya mendengar kabar bahwa rekomendasi cawabup Cirebon akan dibahas dalam rakerda bersamaan dengan pembahasan calon bupati (cabup) di beberapa daerah di Jawa Barat yang akan mengikuti Pilkada serentak. Namun, setelah rakerda usai masih belum mendengar kabar nama cawabup yang direkomendasi DPP PDI Perjuangan.
“Kalau dari DPC ada 19 orang, tapi saya belum mendengar siapa yang direkom. Untuk deadline, enggak ada target karena (rekomendasi) kewenangan pusat,” kata Imron.
Sebenarnya, Imron mengaku capek kerja sendirian. Ia ingin rekomendasi segera turun agar bisa cepat ada wakil bupati. “Kalau saya justru lebih senang kalau rekomendasi cepat turun,” ucapnya.
Sebelumnya, santer beredar kabar bahwa rekomendasi turun bersamaan dengan pelaksanaan rakernas PDI Perjuangan beberapa waktu lalu di Jakarta. Kabar itu kemudian terpatahkan karena sampai saat ini rekomendasi masih tertutupi. Namun, informasi dari internal PDI Perjuangan Kabupaten Cirebon menyebutkan, rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan diprediksi akan turun pada akhir Februari atau awal Maret 2020.
Menurut sumber, sebelum rekomendasi turun, DPP PDI Perjuangan akan melaksanakan fit and proper test terlebih dahulu. Seluruh Cawabup yang sudah mendaftar harus mengikuti fit and proper test yang ditetapkan DPP.
BACA JUGA: Jembatan Rp4,4 M Melengkung
“Kalau kabar pastinya saya juga belum tahu, kan fit and proper test-nya juga belum. Tapi kalau kabar-kabar sih antara akhir Februari atau awal Maret,” ujar sumber.
Sementara itu, Bupati Cirebon, H Imron MAg, mengatakan, kemungkinan turunnya rekomendasi itu bisa kapan saja. Dirinya mengaku tidak akan ngoyo kasak-kusuk untuk men-segerakan atau menahan turunnya rekomendasi tersebut. Imron juga mengaku menyerahkan sepenuhnya keputusan rekomendasi ke DPP PDI Perjuangan.
“Ya mungkin saja, kalau pun saya kasak-kusuk tapi kalau rekom dari DPP-nya berbeda, mau bagaimana,” jelas Imron, Selasa (4/2).
Namun, ketika disinggung kabar rekomendasi akan ditentukan pada Rakerda PDI Perjuangan 7 hingga 8 Februari ini, Imron tidak menampik kabar tersebut. Imron menyampaikan, kabar yang ia terima menyebutkan bahwa rekomendasi akan dibahas dalam acara Rakerda bersamaan dengan evaluasi calon kepala daerah yang akan maju pada Pilkada serentak 2020.
BACA JUGA: Kecelakaan Tunggal di Cirebon, 1 Penumpang Tanpa Identitas Tewas Tertimpa Kendaraan
“Ya kabarnya sih nanti dibahas di rakerda bersamaan dengan evaluasi calon kepala daerah dalam pilkada 2020,” sambung Imron.
Seperti diketahui, di Jawa Barat ada 8 daerah yang akan menggelar Pilkada yang terdiri dari tujuh Kabupaten dan satu Kota. Ke delapan daerah itu yakni Kabupaten Bandung, Cianjur, Sukabumi, Karawang, Indramayu, Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Depok. Pilkada serentak akan dilaksanakan pada 23 September 2020 mendatang. (Islah)