Sementara itu salah seorang warga yang rumahnya terdampak pergeseran tanah, Imoh (52) mengatakan, rumahnya mengalami kerusakan setelah terjadi pergerakan tanah pada awal Januari lalu. Rumah yang ditempatinya sejak 1996 itu mengalami kerusakan pada bagian dinding dan lantai, saat ini kerusakan semakin parah karena pergerakan tanah terkadang masih terjadi.
“ Dari kejadian awal Januari lalu, pergerakan tanah masih terjadi sehingga kerusakan semakin parah.Kalau terus bergerak tanahnya,rumah ini bisa roboh,” ujarnya.
BACA JUGA: Desa-desa Jamblang Kaya Potensi
Imoh mengaku cemas melihat kondisi rumahnya,terlebih bila pergerakan tanah kembali terjadi. Karena itu ia memilih mengungsi ke tempat yang aman,terutama ketika hujan deras. “Kuatir roboh,makanya kalau turun hujan saya terpaksa mengungsi ke tetangga,”akunya.
Berdasarkan informasi dari pemerintah desa setempat,pergeseran tanah mulai terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi sejak Januari lalu. Akibatnya belasan rumah yang berlokasi di Blok Minggu dan Senin mengalami retak -retak pada bagian dinding dan lantainya. (Dien)