Kegiatan tersebut dilaksanakan karena PMB di IAIN Syekh Nurjati Cirebon sudah dibuka. Calon mahasiswa baru bisa segera daftar langsung melalui berbagai jalur. Seperti Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) atau Ujian Mandiri (UM) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Sehingga materi sosialisasi ini menitikberatkan teknis pendaftaran PMB di kampus tersebut.
Kabag Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni IAIN Cirebon, Kamalul Iman Billah SAg MA Mak menjelaskan, SPAN merupakan jalur masuk calon mahasiswa baru berdasarkan prestasi akademik yang pernah dicapai selama di jenjang SLTA.
BACA JUGA: Isu Keangkeran Bangunan Lama RSUD Arjawinangun dan Rencana Pemanfaatannya
Dalam SPAN, lanjut Kamal, calon mahasiswa berprestasi akan diprioritaskan masuk tanpa tes. Sedangkan UM ujian mandiri yang digelar pihak kampus penyelenggara. Di IAIN Cirebon, UM bakal digelar setelah tahapan SPAN selesai.
“Jadwalnya sudah dilaunching di brosur, kemudian dari dua jalur yang menggunakan tes itu untuk tahun ini ujian masuk UM-PTN maupun ujian mandiri sudah menggunakan sistem CBT atau computer based test,” jelasnya.
Menurutnya, peran guru BK dalam membantu calon mahasiswa baru dalam mendaftarkan siswanya ke IAIN Cirebon sengat vital. Pasalnya, melalui guru BK lah, calon mahasiswa bakal mendapat banyak informasi mengenai perguruan tinggi untuk melanjutkan kuliah.
“Dengan sosialisasi ini para guru BK, khususnya yang telah membantu untuk menginput data calon mahasiswa melalui jejaring SPAN, bisa lebih paham, bisa lebih peduli dengan IAIN Syekh Nurjati Cirebon,” kata dia.
Untuk itu, IAIN Cirebon dapat menjadi pilihan terbaik bagi calon mahasiswa asal Ciayumajakuning yang ingin berkuliah di dekat domisili. Selain karena menjadi perguruan tinggi negeri satu-satunya, IAIN Cirebon juga sedang pengajuan transformasi menjadi UIN.
BACA JUGA: Hii.. Makan Siang di Hotel Aston Cirebon, Pria Ini Temukan Kecoa di Hidangannya
“Kami juga sudah membuat proposal untuk pengajuan menjadi Universitas Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon. Semoga harapan kami bisa segera terwujud, tidak ada hambatan dan sukses,” paparnya.
Sementara itu, salah seorang peserta Sosialisasi PMB-S1, Iding mengatakan, kegiatan sosialisasi dilihat dari sisi materi sudah cukup baik. Hanya saja, lanjut guru SMAN 2 Majalengka ini, detil informasi kurang tersampaikan lantaran keterbatasan waktu.
“Saran saya, kedepan kegiatannya dipisah saja, agar waktunya lebih luas dan banyak, dan tidak digabung dengan kegiatan sosialisasi, sehingga waktunya lebih panjang dan lebih detail lagi,” tandasnya. (Arif)