SUMBER, SC- Sebanyak tujuh orang dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Cirebon menjalani pemeriksaan rapid tes di SOR Watubelah, Sumber, Sabtu (28/3/2020). Mereka mendapat prioritas pemeriksaan karena masuk dalam cluster A setelah mengikuti Musda HIPMI di Karawang, Jawa Barat pada 9 Maret lalu.
Ketua DPC HIPMI Kabupaten Cirebon, Ekky Bahtiar, usai menjalani rapid tes mengatakan, tujuh orang mengikuti pemeriksaan seluruhnya dinyatakan negatif, termasuk di dalamnya tiga orang senior HIPMI Kabupaten Cirebon.
Menurut Ekky, selain DPC HIPMI Kabupaten Cirebon, ada 23 DPC HIPM lainnya diseluruh Indonesia yang menjalani pemeriksaan yang sama.
“Dan perlu diketahui sudah sekitar 23 DPC yang memeriksakan rapid tes, Insya Allah semuanya dinyatakan negatif. Artinya 99 persen teman-teman HIPMI Jabar negatif dari virus corona,” ujar Ekky.
Dia meyakini, karena saat berlangsungnya acara Musda, sebagian besar peserta Musda, termasuk dari DPC HIPMI Kabupaten Cirebon tidak bersentuhan langsung dengan tamu-tamu VIP.
“Hanya tamu-tamu VIP saja yang terjangkit, saya kira begitu. Jadi ini sebenarnya bentuk kasih sayang kepada kami, pemerintah menjaga kami. Kami tidak beranggapan negatif terhadap pemerintah provinsi yang menganggap kami cluster A yang wajib diperiksa. Ini kami buktikan bahwa teman-teman HIPMI se Jabar 99% negatif,” tegas Ekky.
Melalui rapid tes itu, kata Ekky, sekaligus menjadi ajang pembuktian bahwa seluruh anggota HIPMI dan seluruh ketua DPC, semuanya negatif corona. Itu berarti, HIPMI bukan sebagai penyebar Covid-19 di Kabupaten Cirebon.
“Insya Allah kami hanya jadi penyebar pengusaha-pengusaha muda saja,” kata Ekky.
BACA JUGA: APD Langka, Pemerintah Berupaya Impor Alkes
Kendati sudah dinyatakan negatif, bukan berarti HIPMI terlena. Sebaliknya, HIPMI akan tetap waspada dan mengikuti anjuran Pemerintah maupun tenaga medis.
Ekky menjelaskan, semua anggota HIPMI akan menjalani isolasi mandiri sampai batas waktu yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam masa penanganan Covid-19. Hal itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi kemungkinan terjangkit kembali oleh virus tersebut.
“Karena walaupun kita negatif, besar kemungkinan kita bisa terjangkit kembali, menurut medis seperti itu,” ungkapnya.
BACA JUGA: Kalau Lockdown, Mudaratnya Lebih Banyak
Sementara, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, menyampaikan, selain 7 orang dari DPC HIPMI Kabupaten Cirebon, di hari perdana pelaksanaan juga ada 48 orang lainnya yang menjalani rapid tes. Sehingga, jumlah total orang menjalani rapid tes sebanyak 55 orang. Dari hasil pemeriksaan pertama, tim medis menyatakan semuanya negatif corona.
“Tapi mereka masih harus menjalani pemeriksaan ulang pada 5 sampai 10 hari mendatang,” jelasnya. (Islah)