Karena Lebih Dulu Meninggal, Pasien yang Dimaksud Belum Sempat Dilakukan Pemeriksaan Laboratorium
SUMBER, SC- Kabar meninggalnya seorang pasien diduga terjangkit Covid-19 yang sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit (RS) swasta di Kabupaten Cirebon, beredar di grup WhatsApp. Dalam grup tersebut, pasien dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (25/3/2020) sore.
Menanggapi hal itu, juru bicara Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana secara tegas membantah kabar tersebut.
Menurut Nanang, meninggalnya seorang pasien di RS saat kondisi wabah Covid-19 seperti saat ini, tidak serta merta bisa dikatakan akibat Covid-19 sebelum ada pemeriksaan hasil laboratorium. Untuk memastikan pasien positif Covid-19, kata Nanang, harus melalui pemeriksaan laboratorium hingga dua kali pemeriksaan.
“Tidak bisa dikatakan (positif) Covid-19 kalau tidak ada hasil laboratorium. Kalau hasil pemeriksaan dua kali positif ya berarti itu (positif). Tapi kalau masih satu kali pemeriksaan tidak bisa dikatakan positif, harus dua kali. Jadi kalau hasil lab dua kali positif, berarti ya positif,” tegas Nanang, Rabu (25/3/2020).
Sementara untuk pasien yang dimaksud, lanjut Nanang, secara tertulis pihaknya memang belum menerima laporan adanya pasien yang dirawat di RS swasta itu. Kepastian keberadaan pasien tersebut baru diketahui setelah dirinya melakukan kroscek langsung ke direktur RS swasta yang menangani.
“Korona itu bisa ditegaskan diagnosanya kalau sudah ada pemeriksaan laboratorium. Ini (pasien) baru masuk tadi malam (selasa malam, 24/3), dan tadi sore (rabu sore) meninggal,” jelasnya.
BACA JUGA: Tempat Hiburan Malam Ditutup
Karena lebih dulu meninggal, sehingga pasien yang dimaksud belum sempat dilakukan pemeriksaan laboratorium oleh petugas medis. Alasan lain yang mendasari pasien tidak bisa disebut meninggal karena Covid-19, imbuh Nanang, adalah karena banyak penyakit penyerta yang membuat pasien tersebut masuk RS. Berdasarkan kondisi tubuhnya yang gendut, diduga pasien juga mengidap penyakit jantung.
“Memang ya banyak penyakit penyertanya, kalau melihat foto-foto yang menyebar, kan orangnya gendut banget. Kalau dilihat sih seperti (menderita penyakit) jantung atau apa lah, tapi saya tidak bisa menduga karena kan itu ranah rumah sakit. Tapi yang jelas pasien ini belum diambil labnya,” tandas Nanang.
BACA JUGA: Cegah Covid-19 Bisa Pakai DD
Dengan kondisi seperti saat ini, seyogyanya masyarakat tidak menelan mentah-mentah berita hoax yang beredar baik di medsos maupun grup WhatsApp. Karena, kabar meninggalnya seseorang akan selalu dikait-kaitkan dengan wabah Covid-19.
“Saya tegaskan, saya belum bisa menyatakan karena belum ada hasil diagnosa. Cuma memang sekarang kalau ada orang meninggal selalu dikait-kaitkan ke situ semua (Covid-19),” pungkasnya. (Islah)