SUMBER, SC- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon membuat inovasi pencegahan penyebaran Covid-19 berupa bilik spraying. Alat tersebut bekerja otomatis menyemprotkan disinfektan ketika ada orang yang masuk.
Informasi yang dihimpun Suara Cirebon menyebutkan, bilik tersebut dipersiapkan untuk setiap tamu maupun pegawai di lingkungan Kantor Bupati Cirebon. Sebelum memasuki area gedung, mereka diwajibkan untuk masuk bilik spraying untuk memastikan tamu atau pegawai yang masuk kantor bupati benar-benar aman.
BACA JUGA: 3 Hari Disemprot Disinfektan
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Nanang Ruhyana, mengatakan, bilik spraying dinilai lebih prkatis karena penyemprotan tidak dilakukan orang per orang oleh petugas security. Tamu atau pegawai cukup lewat melalui bilik kemudian ketika keluar sudah dalam keadaan aman.
“Alat ini membuat prkatis karena orang cukup lewat dan disemprot otomatis secara pengabutan. Jadi tidak perlu security menyemprotkan orang per orang,” kata Nanang usai uji coba bilik spraying didepan kantor Setda, Kamis (26/3/2020).
Menurutnya, bilik tersebut sengaja disediakan agar setiap orang yang hendak masuk sudah dipastikan bersih dari bermacam virus maupun bakteri, khususnya Covid-19. “Itu untuk meminimalisir penyebaran covid-19. Bilik ini otomatis menyemprotkan disinfektan kepada orang yang masuk,” ujar Nanang.
Dia menjelaskan, untuk sementara, alat tersebut akan dipasang di kantor Bupati dan kantor Dinas Kesehatan terlebih dahulu. Untuk instansi lainnya, akan dilakukan secara bertahap dan sesuai kebijakan kepala dinas masing-masing.
Cara kerja alat tersebut, lanjut Nanang, menggunakan sensor inframerah yang bekerja otomatis menyemprotkan disinfektan ketika ada orang masuk ke dalamnya. Saat ini bilik spraying masih belum sempurna karena biliknya masih menggunakan plastik. Untuk menyempurnakannya, butuh waktu sekira satu minggu.
BACA JUGA: Hadeh, Suruh Belajar di Rumah Malah Main PS
Alat tersebut merupakan inovasi dari pegawai Puskesmas Pangkalan dan sudah digunakan selama dua hari di Puskesmas tersebut. “Alat ini inovasi teman-teman kita di Puskesmas dan kita lapor ke Pak Sekda selaku ketua gugus tugas, beliau sangat respon dengan alat tersebut,” papar Nanang.
Disinggung biaya pembuatan bilik spraying, Nanang menjelaskan, untuk satu bilik membutuhkan anggaran sekira Rp5 juta. Pantauan Suara Cirebon, petugas keamanan di kantor Bupati sendiri sudah melakukan prosedur awal berupa pengecekan suhu tubuh dan menyediakan hand sanitizer. (Islah)