MAJALENGKA,SC- Dua pekan menjelang Bulan Ramadhan, penjualan kue kering di Majalengka masih lesu. Padahal, tahun-tahun sebelumnya, beberapa pekan menjelang bulan puasa, penjualan kue kering biasanya sudah mulai ramai. Kondisi ini tentu saja dikeluhkan oleh para penjual kue kering sekaligus muncul kekuatiran penjualan tahun ini bakal mengalami penurunan drastis.
Menurut Ade, penjual kue kering di Kawasan Cigasong Majalengka, penjualan kue kering biasanya sudah ramai menjelang bulan puasa. Ade melayani pesanan dari pengelola tabungan warga. Tabungan tidak diambil warga dalam bentuk uang tetapi berupa barang-barang kebutuhan untuk Ramadhan dan Lebaran.
BACA JUGA: Polres Majalengka Gelar Operasi Lodaya 2020
”Biasanya sebulan sebelum puasa sudah ada yang memesan kue kering. Tetapi sekarang belum ada satu pun yang meng-order padahal Ramadhan kurang dua minggu lagi,” keluhnya, Rabu (8/4/2020).
Ade mengaku beberapa koleganya yang biasa memesan kue di tempatnya mengungkapkan kalau sebagian peserta tabungan lebih memilih mengambil dalam bentuk uang dibandingkan barang-barang. ”Mungkin karena ada wabah virus Corona, sehingga, warga lebih memilih memenuhi kebutuhan lainnya yang dianggap lebih penting,” katanya.
BACA JUGA: Daging Ayam Stabil di Kisaran 35 Ribu
Apep, penjual kue kering lainnya di pasar Majalengka, mengeluhkan hal serupa. Ia menduga, ramainya pemberitaan tentang wabah virus Corona menjadi sebab utama lesunya penjualan kue kering tahun ini.
“Kalau terus sepi kaya begini, bisa rugi saya, karena stok belanja sudah numpuk, belum lagi harus menggaji karyawan,” keluhnya. Padahal, menurutnya, belum ada kenaikan harga jual dan harga masih normal yaitu mulai Rp 30 ribuan hingga Rp 70 ribu per toples tergantung kualitasnya. (Dins)