KABUPATEN CIREBON, SC- Setelah dinyatakan positif Covid-19, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon mengevakusi dua orang pedagang pasar Sumber ke ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun, Kamis (28/5/2020). Dua orang pedagang itu masing-masing AL (50) pedagang sandal dan RC (73) pedagang telur asal Kecamatan Sumber.
Sekretaris Gugus Tugas Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana, menjelaskan, langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi penularan kepada warga lain disekitar rumahnya. Semula, kata Nanang, kedua pasien tersebut akan menjalani isolasi mandiri dirumahnya masing-masing. Karena kedua pasien tersebut masuk kategori Orang Tanpa Gejala.
Namun karena situasi tidak kondusif, tim Gugus Tugas akhirnya memindahkan proses isolasi ke RSUD Arjawinangun. “Sekarang pasien sudah diisolasi di rumah sakit karena situasi tidak kondusif. Rencananya memang kedua pasien akan menjalani isolasi secara mandiri karena karena keduanya adalah OTG,” kata Nanang.
Pantauan Suara Cirebon, tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, mengevakuasi kedua pasien tersebut menggunakan mobil ambulance dengan petugas medis yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Sementara, Lurah Sumber, Budi Kuswara membenarkan dua pedagang yang dinyatakan positif Covid-19 adalah warganya. Menurut Budi, kedua pedagang itu dinyatakan positif setelah menjalani test swab massal beberapa waktu lalu. Pelaksanaan test swab massal sengaja dilakukan menyusul cukup tingginya angka kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon.
“Ada satu pedagang yang riwayat perjalanannya sering ke pasar balong kota cirebon,” ujar Budi. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya bersama TNI, Polri dan tim Gugus Tugas mengevakuasi kedua pasien tersebut ke RSUD Arjawinangun untuk menjalani karantina selama 14 hari.
Dengan kejadian itu, Budi mengimbau agar masyarakat tidak panik. Ia meminta masyarakat selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat dengan menjalani protokol kesehatan. “Kami harapkan agar masyarakat tidak mengucilkan pasien dan keluarganya,” paparnya.
Sebelumnya, dokumen kedua pasien positif corona tersebut sempat bocor dan viral di media sosial Facebook. Dokumen berupa hasil swab positif dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Swadaya Gunungjati (UGJ) itu di posting di medsos oleh pihak yang tidak bertanggungjawab dengan menyebutkan identitas lengkap pasien mulai dari nama, jenis kelamin hingga alamatnya. (Islah)