KABUPATEN CIREBON, SC- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronavirus Disease (Covid-19) Kabupaten Cirebon berencana akan melakukan test swab secara massal. Tes swab massal dijadwalkan akan berlangsung pada Rabu (13/5/2020) atau Kamis (14/5/2020).
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon, dr Nanang Ruhyana mengatakan, saat ini pihaknya akan melakukan On The Job Training (OJT) kepada petugas laboratorium terlebih dahulu. Karena, pelaksanaan OJT itu tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang.
“Makanya kita perlu pelatihan terlebih dulu,” ujar Nanang, Senin (11/5/2020).
Baca Juga: Peraturan Bupati Cirebon tentang BLT DD Sudah Diteken
Menurutnya, sejumlah bahan dan peralatan untuk swab massal sendiri sudah disiapkan oleh tim, mulai dari VTM, reagen, lidi dexton dan bahan-bahan lainnya. “Kita sudah bisa mengumpulkan bahan-bahan dan peralatan untuk swab, sudah ada VTM, reagen juga sudah ada dan bahan lainnya,” jelas Nanang.
Rencananya, kata dia, titik-titik untuk pelaksanaan swab tersebar di enam lokasi, yakni di Covid Center Watubelah, RSUD Waled, RSUD Arjawinangun, RS Sidawangi, RS Mitra Plumbon dan di pintu penyekatan di jalur pantura Rawagatel, Arjawinangun.
“Kenapa di (pantura) Rawagatel, karena disitu banyak pemudik yang masuk Cirebon lewat Jalur Pantura. Jadi kemungkinan nanti ada swab di lapangan, entah waktunya kapan kita sesuaikan nanti dengan data yang masuk. Untuk yang pemudik ini, segmen yang dilakukan dalam masa PSBB,” papar Nanang.
Baca Juga: Ketua DPRD: Anggaran Ideal Operasional PSBB di Kabupaten Cirebon Rp10 M
Ia menjelaskan, sasaran tes swab massal adalah para pemudik, Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Dalam Pengawasan (PDP), pasien posistif dan orang yang kontak erat dengan ketiga kategori tersebut. Selain menyasar para pemudik, lanjut Nanang, pihaknya juga akan memrioritaskan swab massal pada 21 kecamatan yang masuk kategori zona merah.
Karena di 21 Kecamatan itu banyak penyebaran pemudik, ODP, dan PDP, serta kepadatan penduduknya. “Kemudian yang di 21 kecamatan prioritas, bukan zona merah kita menyebutnya tapi kecamatan prioritas yang banyak ODP, PDP, pemudik, kepadatan penduduk itu akan kita lakukan (swab),” ucap Nanang.
Baca Juga: Diduga Serangan Jantung, Pedagang Kerupuk di Pabedilan Cirebon Meninggal Mendadak
Ia menambahkan, pelaksanaan swab massal berbeda dengan rapid tes. Karena kalau rapid tes yang diambil adalah masa inkubasi, untuk mengetahui antibody-nya ada atau tidak. “Kalau yang swab ini untuk mengecek ada tidaknya virus di dalam tubuh. Artinya tingkat akurasinya bisa 100 persen,” jelas Nanang.
Untuk tahap pertama ini, pihaknya menargetkan sebanyak 1.000 orang yang di-swab. Jika berhasil, maka pihaknya akan melihat data kasusnya kemudian memetakannya. “Setelah kita petakan dan ternyata ada salah satu kecamatan yang lebih banyak (kasus)-nya, mungkin kita akan fokus kesana. Karena pada tahap awal ini kita masih belum tahu,” terangnya. (Islah)